MAU JADI JUTAWAN MENDADAK ? GABUNG AJA DI JAGUARQQ - AGEN BANDAR-Q ONLINE TERPERCAYA || AKSES LINK RESMI HANYA DI IDJAGUARQQ.INFO || TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

Lina Janda Terbaik yang Pernah ku Kencani

September 30, 2020

JaguarQQ

 Sebut saja namaku Andra 29 tahun, 172/67 berparas seperti kebanyakan orang pribumi dan kata orang aku orangnya manis, atletis, hidung mancung, bertubuh Seksi karena memang aku suka olah raga. Aku bekerja sebagai karyawan di salah satu perusahaan besar di kota Surabaya dan statusku married (menikah).

Perlu pembaca ketahui bahwa sebelum aku bekerja di Surabaya ini, aku adalah tergolong salah satu orang yg minder dan kuper karena memang lingkungan keluarga mendidik aku sangat disiplin dalam segala hal. Dan aku bersyukur sekali karena setelah keluar dari rumah (baca:bekerja), banyak sekali kenyataan hidup yg penuh dgn “warna-warni” serta “pernah-pernik”nya.  BandarQ Online

Suatu hari aku chatting dgn menggunakan nickname yg menantang kaum hawa untuk pv aku, hingga masuklah seorang mama muda yg berumur 30 tahun sebut saja namanya Lina. Lina yg bekerja di salah satu perusahaan swasta sebagai sekretaris dgn paras yg cantik dgn bentuk tubuh yg ideal (itu semua aku ketahui setelah Lina sering kirim foto Lina email aku).

Kegiatan kantor aku tidak akan lengkap tanpa online sama dia setiap jam kantor dan dari sini Lina sering curhat tentang kehidupan rumah tangganya. Karena kita berdua sudah sering online, Dia tidak segan-segan menceritakan kehidupan sex nya yg cenderung tidak bisa menikmati dan meraih kepuasan. Kami berdua share setiap kesempatan online atau mungkin aku sempatkan untuk call dia.

Hingga suatu hari, kami putuskan untuk jumpa darat sepulang jam kantor, aku lupa tanggal berapa tapi yg pasti hari pertemuan kami tentukan bersama hari Jum’at. Setelah menentukan dimana aku mau jemput, sepulang kantor aku langsung kendarai mobil butut starletku untuk meluncur di tempat yg janjikan. dgn perasaan deg-deg an, sepanjang perjalanan aku berfikir secantik apakah Lina yg usianya lebih tua dari aku 2 tahun.

Dan pikiranku terasa semakin amburadul ketika aku bener-bener ketemu dgn Lina. Wow! Aku berdecak kagum dgn kecantikan Lina, tubuhnya yg Seksi dgn penampilannya yg anggun membuat setiap kaum adam berdesir melihatnya. Tidak terlihat dia seorang mama muda dgn 3 orang anak, Lina adalah sosok cewek favorite aku.

Mulai dari wajahnya, dadanya, pinggulnya dan alamak.. pantatnya yg Seksi membuat aku menelan ludahku dalam-dalam saat membaygkan bagaimana jika aku bisa bercinta dgn Lina. Tanpa pikir panjang dan menutupi kegugupan aku. Aku memancing untuk menawarkan pergi ke salah satu motel di sudut kota (yg aku tahu dari temanku).

Sepanjang perjalanan menuju hotel, jantungku berdetak kencang setiap melirik paras Lina yg cantik sekali dan aku membaygkan jika aku dapat menikmati bibirnya yg tipis.. Dan sepanjang itu juga “adik kecilku” mulai bangkit dari tidurnya. Tidak lama sampailah kami di salah satu Motel, aku langsung memasukan mobilku kedalam salah satu kamar 102.

Didalam kamar aku sangat grogi sekali bertatapan dgn wajah Lina..

“Met kenal Andra,” Lina membuka obrolan.

“hey Lina..,” aku jawab dgn gugup.

Aku benar-benar tidak percaya dgn yg aku hadapi, seorang mama muda, ibu rumah tangga yg cantik sekali, sampai sempat aku berfikir hanya suami yg bego jika tidak bisa menyaygi wanita secantik Lina.

Kami berbicara hanya sekedar intermezo saja karena memang kami berdua tampak gugup saat pertemuan pertama tersebut. Sedangkan jantungku berdetak keras dibareng “adik kecilku” yg sudah meronta ingin unjuk gigi.

“Andra meskipun kita di sini, tidak apa-apakan jika kita tidak bercinta,” kata Lina.

Aku tidak menjawab sepatah katapun, dgn lembut aku gapai lengannya untuk duduk di tepi ranjang. dgn lembut pula aku rangkul dia untuk rebahan diranjang dan tanpa terasa jantungku berdetak keras, bagaikan dikomando aku menciumi leher Lina yg terlihat sanagt bersih dan putih.

“Lina kamu sangat cantik sayaang..,” aku berbisik.

“Dann.. jangan please..,” desahan Lina membuat aku terangsang.

Lidahku semakin nakal menjelajahi leher Lina yg jenjang.

“Akhh Andra..”

Tanpa terasa tanganku mulai nakal untuk menggeraygi payudara Lina yg aku rasakan mulai mengencang mengikuti jilatan lidahku dibalik telinganya.

JAGUARQQ SITUS DOMINO99 POKER ONLINE DAN BANDARQ ONLINE

“Ooohh.. Andraa..”

Lina si mama muda mulai mengikuti rangsangan yg aku lakukan di dadanya. Aku semakin berani untuk melakukan yg lebih jauh..

“Lina, aku buka jas kamu ya, biar tidak kusut..,” pintaku.

Lina hanya mengikuti pergerakan tanganku untuk memreteli jasnya, sampai akhirnya dia hanya mengenakan tanktop warna hitam. Dadaku semakin naik turun, ketika pundaknya yg putih nampak dgn jelas dimukaku. Setelah jas Lina terbuka, aku berusaha naik di tubuh dia, aku ciumi bibir Lina yg tipis, lidahku menjelajahi bibirnya dan memburu lidah Lina yg mulai terangsang dgn aktivitas aku. Tanganku yg nakal mulai menarik tanktop warna hitam dan..

Wow.. tersembul puting yg kencang.. Tanpa pikir panjang aku melepas lumatan di bibir Lina untuk kemudian mulai melpeas BH dan menjilati puting Lina yg berwana kecoklatan. Satu dua kali hisapan membuat puting Lina berdiri dgn kencang.. sedangkan tangan kananku memilin puting Lina si mama muda yg lain nya.

“Ooohh Danndyy.. kamu nakal sekali sayaang..,” rintih Lina.

Dan saat aku mulai menegang..

“Tok.. tok.. tok.. room service.” Ahh.. sialan pikirku, menganggu saja roomboys ini. Aku meraih uang 50.000-an dikantong kemejaku dgn harapan supaya dia cepat pergi

Setelah roomboy’s pergi, aku tidak memberikan kesempatan untuk Lina bangkit dari pinggir. Parfum Lina yg harum menambah gairah aku untuk semakin berani menjelajahi seluruh tubuhnya. dgn bekal pengetahuan sex yg aku ketahui (baik dari majalah, film BF maupun obrolan-obrolan teman kantor), aku semakin berani berbuat lebih jauh dgn Lina.

Aku beranikan diri untuk mulai membuka CD yg digunakan Lina, dan darahku mendesir saat melihat tidak ada sehelai rambutpun di bagian vagina Lina. Tanpa berfikir lama, aku langsung menjilati, menghisap dan sesekali memasukkan lidahku ke dalam lubang vagina Lina.

“Oohh.. Dan.. nikmat.. sayaang,” Lina si mama muda merintih kenikmatan setiap lidahku menghujam lubang vaginanya dan sesekali menekan kepalaku untuk tidak melepaskan kenikmatan itu. Dan disaat dia sedang menikmati jilatan lidahku, telunjuk jari kiriku aku masukkan dalam lubang vagina dan aku semakin tahu jika dia lebih bisa menikmati jika diperlakukan seperti itu. Terbukti Lina menggeliat dan mendesah disetiap gerakan jariku keluar masuk.

“Aakkhh Dann.. kamu memang pintar sayaang..,” desah Lina si mama muda .

Disaat kocokkan jariku semakin cepat, Lina sudah mulai memperlihatkan ciri-ciri orang yg mau orgasme dan sesat kemudian..

“Dann.. sayaang.. aku nggak tahan.. oohh.. Dan.. aku mau..” visa menggelinjang hebat sambil menggapit kedua pahanya sehingga kepalaku terasa sesak dibuatnya.

“Daann.. ookkhh.. aakuu keluaarr.. crut-crut-crut.”

Lina merintih panjang saat clitorisnya memuntahkan cairan kental dan bersamaan dgn itu, aku membuka mulut aku lebar-lebar, sehingga carian itu tidak ada yg menetes sedikitpun dalam mulutku.

Aku biarkan Lina terlentang menikmati orgasmenya yg pertama, sambil membuka semua pakaian yg aku kenakan, aku memperhatikan Lina begitu puas dgn foreplay aku tadi, itu terlihat dari raut wajahnya yg begitu berbinar-binar.  JaguarQQ

Tanpa memberi waktu panjang, aku segera menghampiri tubuhnya yg masih lemas dan menarik pinggulnya dipinggir ranjang, dan tanpa pikir panjang penisku yg berukuran 19 cm dgn bentuk melengkung, langsung menghujam celah kenikmatan Lina dan sontak meringis..

“Aaakhh.. Andra..,” desah Lina saat penisku melesak kedalam lubang vaginanya.

“Andray.. penis kamu besar sekali.. aakkh..”

Aku merasakan setiap gapitan bibir vaginanya yg begitu seret, sampai aku berfikir suami macam apa yg tidak bisa merasakan kenikmatan lubang senggama Lina ini? Aku berpacu dgn nafsu, keringatku bercucuran seperti mandi dan menetes diwajah Lina yg mulai aku rasakan sangat menikmati permainan ini.

“Danddyy.. sudah.. sayaang.. akhh..” sembari berteriak panjang aku rasakan denyutan bibir vagina mengapit batang penisku. Dan aku rasakan cairan hangat mulai meleleh dari vagina Lina si mama muda . Aku tidak mempedulikan desahan Lina yg semakin menjadi, aku hanya berusaha memberikan kepuasan bercinta, yg kata Lina belum pernah merasakan selama berumah tangga.

Setiap gerakan maju mundur penisku, selalu membuat tubuh Lina menggelinjang hebat karena memang bentuk penisku agak bengkok ke kiri. Tiba-tiba Lina mendekap tubuhku erat dan aku tahu itu tanda dia mencapai orgasme yg kedua kalinya. Penisku bergerak keluar masuk dgn cepat dan..

“Dann.. aku.. mau.. keluarr lagi.. aakk.. Kamu hebat sayaang, aku.. nggak tahan..,” seiring jertian itu, aku merasakan cairan hangat meleleh disepanjang batang penisku dan aku biarkan sejenak penisku dalam vaginanya.

Sesaat kemudian aku melepas penisku dan mengarahkan ke mulut Lina si mama muda yg masih terlentang. Aku biarkan dia oral penisku.

“Ahh..,” sesekali aku merintih saat giginya mengenai kepala penisku. Disaat dia asik menikmati batang penisku, jariku yg nakal, mulai menelusuri dinding vagina Lina yg mulai basah lagi.

“Creek.. crekk.. crek..,” bunyi jariku keluar masuk dilubang vagina Lina.

“Ohh.. Andra.. enak sekali sayaang..”

1.. 2.. 3.. jariku masuk bersamaan ke lubang vagina Lina. Aku kocok keluar masuk.., sampai akhirnya aku nggak tahan lagi untuk mulai memasukkan penisku, untuk menggantikan 5 jariku yg sudah “memperkosa” lubang kewanitaannya.

Dan..

“Ohh.. sayaang aku keluar lagi..”

Orgasme yg ketiga diraih oleh Lina dalam permainan itu dan aku langsung meneruskan inisiatif menindih tubuh Lina, berkali-kali aku masukkan sampai mentok.

“Aaakhh.. sayaang.. enak sekali.. ohh..,” rintih Lina. Bagaikan orang mandi, keringatku kembali berkucuran, menindih Lina..

“sayaang aku boleh keluarin di dalam..,” aku tanya Lina.

“Jangan.. aku nggak mau, entar aku hamil,” jelas Lina.

“Nggak deh sayaang jangan khawatir..,” rengekku.

“Jangan Andray.. aku nggak mau..,” rintihan Lina membuat aku semakin bernafsu untuk memberikan orgasme yg berikutnya.

“Akhh.. oohh.. Andra.. sayaang keluarin kamu sayaang.. aakkhh..,” Lina memintaku.

“Kamu jangan tunggu aku keluar Andra.. please,” pinta Lina.

Disaat aku mulai mencapai klimaks, Lina si mama muda meminta berganti posisi diatas.

“Danndy aku pengen diatas..”

Aku melepas penisku dan langsung terlentang. Lina bangkit dan langsung menancapkan penisku dlam-dalam di lubang kewanitaannya.

“Akhh gila, penis kamu hebat banget Andra asyik.. oohh.. enak..,” Lina merintih sambil menggoygkan pinggulnya. Cerita Hot dengan Mama muda

“Aduhh enak Andra.. “

Goygan pinggul Lina membuat gelitikan halus di penisku..

“Lina.. Lina.. akh..,” aku mengerang kenikmatan saat Lina menggoyg pinggulnya.

“Andra.. aku mau keluar sayaang..,” sambil merintih panjang, Lina menekankan dalam-dalam tubuhnya hingga penisku “hilang” ditelan vaginanya dan bersamaan dgn itu aku sudah mulai merasakan klimaks sudah diujung kepala.

“Lina.. Lina.. ahh..”

Aku biarkan spermaku muncrat di dalam vagianya.

“Croot.. croot..” semburan spermaku langsung muncrat dalam lubang Lina, tetapi tiba-tiba Lina berdiri.

“Aakhh Andra nakal..”

Dan Lina berlari berhamburan ke kamar mandi untuk segera mencuci spermaku yg baru keluar dalam vaginanya, karena memang dia tidak menggunakan pernah menggunakan KB. Permainan itu berakhir dgn penuh kenikmatan dalam diri kami berdua, karena baru saat bercinta dgnku, dia mengalami multi orgasme yg tidak bisa digambarkan dgn kata-kata.

“Andra, kapan kamu ada waktu lagi untuk lakukan ini semua sayaang,” tanya Lina.

Aku menjawab lirih, “Terserah Lina deh, aku akan selalu sediakan waktu buatmu.”

“Makasih sayaang.. kamu telah memberikan apa yg selama ini tidak aku dapatkan dari suami aku,” puji Lina si mama muda .

“Dann.. kamu hebat sekali dalam bercinta.. aku suka style kamu,” sekali lagi puji Lina si mama muda .

Pertemuan pertama ini kita akhiri dgn perasaan yg tidak bisa digambarkan dengn kata-kata, dan hanya kami berdua yg bisa rasakan itu. Aku memang termasuk orang yg selalu berusaha membuat pasanganku puas dan aku mempuyai fantasi sex yg tinggi sehingga tidak sedikit para abg, mahasiswi dan mama muda yg hubungi aku untuk sekedar membantu memberikan kepuasan buat mereka.


JaguarQQ

Lina Janda Terbaik yang Pernah ku Kencani Lina Janda Terbaik yang Pernah ku Kencani Reviewed by AngelinaV on September 30, 2020 Rating: 5

Ardina yang Ku Sayangi Begitu Indah

September 29, 2020
JaguarQQ


Heloo ,saya Heru, Ketika saya menginjak kelas 2 SMA, saya berpacaran dengan cewek yang selama setahun saya perhatikan dan dekati.
Cewek itu bernama Ardina, setelah itu kami resmi jadian. Salama masa perkenalan itu , kami sering pulang bareng. Memang saya sengaja pulang bareng dengannya, supaya saya bisa mendekatinya.  BandarQ Online
Ardina merupakan cewek yang bertubuh seksi, sehingga membuat mata para cowok-cowok banyak yang melirik kepadanya.
Dengan tubuh yang ideal dan ukuran payudara yang lumayan enak jikalau di pandang apalagi di remas dan dengan tinggi badan yang lumayan, kisaran 163 cm dan bertubuh ideal seperti tubuh para model majalah.

Namun penyebab saya jadian dengan Ardina bukan karena tubuhnya yang seksi, melainkan tawa canda nya yang semakin saya mengerti setelah selama setahun kami berkenalan.
Saya sangat mencintainya karena dengan sikap yang manja dan genit membuat ku senang bersama si Ardina. Hubunganku dengan Ardina seperti pacaran yang cupu , seperti jaman dulu. Hanya dengan menonton film-film bioskop dan jalan-jalan doang.
Sering kali pada saat kita pulang , saya sering mampir ke rumahnya utnuk bercanda dan mengobrol dengan Ardina. Kadang- kadang juga untuk mengerjakan tugas sekolah. Pada saat saya maen kerumahnya Ardina, rumahnya terlihat sangat sepi . dan entah kemana keluarganya pergi sehingga terlihat sepi di rumahnya.
Dan setelah Ardina berkata kepada saya , bahwa orang tua nya sedang pergi luar kota untuk beberapa hari. Jadi kami hanya berdua saja di rumah Ardina.

“Mau nonton FILM DVD ga? Ardina punya FILM DVD baru nih..,” katanya seperti biasa dengan ceria.
“Boleh,” sahutku. “Bentar ya, Ardina mo ganti baju dulu, bau,” katanya sambil menuju ke arah kamarnya. Saya pun memasukkan keping FILM DVD ke dalam playernya sambil menunggunya ganti baju.
Tidak lama Ardina pun kembali ke ruang tengah dengan short pendek sekitar 15 cm di atas lutut dan kaos seksi.
Kami pun menonton film dengan duduk bersebelahan di tengah yang ada sofanya empuuuk. Film yang kami tonton adalah film “Twiilight New Moon”
Ku genggam tangannya dan menariknya menempelkan bahunya dengan bahuku, Ardina pun merapat dan lenganku pun kini berada di atas payudaranya yang empuuk. Ardina sudah terbiasa dengan hal ini, biasanya pun seperti itu tiap kali nonton di bioskop atau di perjalanan. Cerita Sex
Semakin lama posisi duduknya makin bergeser dan kini Ardina tiduran dengan kepalanya berada di atas paha saya.
“menawaaannya Ardina ini,” pikirku dalam hati.

Tangan saya letakkan di atas perutnya. Ketika adegan ada adegan panas di film, saya rasakan nafasnya berubah. Terus terang saya pun merasa terangsang, pelan-pelan kugeser telapak tangan saya ke atas payudaranya, tapi Ardina menolaknya.
Karena terbawa suasana, kucium keningnya dan Ardina tersenyum kepada saya. Kulanjutkan dengan mengecup pipi dan bibirnya, lagi-lagi Ardina tersenyum.
Itu adalah ciuman pertama kami. Ciuman yang awalnya hanya menempel kurang dari sedetik, kini sudah menjadi ciuman penuh nafsu birahi .

Lidah kami pun saling bermain dan tanganku pun sudah meremas-remas payudaranya. Tiba-tiba Ardina bangun dan duduk di sebelahku,
“sudah ya, nanti keterusan lagi sayang”.ucapnya.
“Sorry ya, abis kamu gemesin sih.
Tau ngga, itu tadi ciuman pertama saya lho,” ujarku polos.
“sama,” jawabnya lagi sambil menampilkan senyumnya yang bikin makin cinta itu.
Kami pun meneruskan menonton film dan hanya menonton. Setelah film selesai, Ardina bangkit dari duduknya, “Mau ke mana?” Tanya saya.
“Mau beresin baju dulu buat besok,” jawabnya. Memang besok kami akan pergi ke luar kota bersama seluruh teman satu sekolah. “Mau dibantuin?” Tanya saya.
“Ayo….,” ucap Ardina menjawab sambil berjalan menuju kamarnya. Saya pun mengikutinya ke kamarnya dan inilah pertama kalinya saya masuk ke kamarnya.
Kamarnya betul-betul menunjukkan kalau Ardina masih manja, dengan cat cerah dan dengan boneka di atas ranjangnya. Ardina mulai mengeluarkan baju-bajunya.
“Yang ini jangan dibawa, terlalu seksi,” kata saya. Ketika Ardina mengeluarkan bajunya yang memang tipis dan berbelahan dada besar.
“Jangan protes doang, nih beresin sekalian,” jawabnya seolah protes dengan memasang wajah ngambek, tapi lagi-lagi tetap terlihat manja.
Saya pun mengambil alih lemarinya dan kupilih-pilih baju yang kupikir cocok untuk dibawanya.


Tiba-tiba muncul pikiran nakalku untuk memilihkan juga pakaian dalamnya. Kuambil satu yang berwarna hitam kerenda,
“ih jangan pegang-pegang yang itu” jerit manjanya.
Sambil berusaha merebut dari tanganku. Saya pun menghindar sedikit,
“Wah ini ya bungkusnya, gede juga,” canda saya.
Heru pun menarik tanganku dan memelukku untuk merebut BH dari tanganku yang lain. Segera saja kucium lagi bibirnya dan Heru pun membalas ciumanku.
“Eemmmh…emhhh,”
Suaranya mendesah sambil tangannya memegang tanganku. Kudorong tubuhnya ke ranjang sambil terus berciuman. Kini posisiku ada di atasnya dan menempel di tubuhnya.
Terasa betul payudara kenyalnya di dada saya. Kugeser tubuh saya ke sampingnya agar dapat meremas payudaranya.
“Eemmmh…Emhhhhh…Eemhhhh,”
desahnya makin jelas. Dan kini tangannya sudah menyentuh kontolku dari luar celana saya.
“Sudah nafsu banget,” pikirku.

Perlahan-lahan kumasukkan tanganku ke dalam kaosnya dan meremas payudaranya langsung. Kuangkat ke atas kaosnya sehingga kini terpampang payudaranya yang besar terbungkus BH Hitamnya.
Segera kuciumi kedua payudaranya dan tidak lama Ardina pun melepas sendiri BH nya.
Benar-benar payudara yang besar dan indah, warnanya putih dengan puting yang berwarna kecoklatan. Kumainkan kedua putingnya, kujilati bergantian.
“Eemmmh….emhhhh…kamu juga buka dong,” pintanya sambil menahan desah.
Segera kubuka baju ku dan celana hingga tinggal celana dalam, kulanjutkan dengan membuka celana pendeknya.
“celana dalamnya jangan,” tolaknya.
Ketika saya akan menarik lepas celana dalam hitamnya.
Kulanjutkan jilatan-jilatanku di puting payudaranya, tangan kiriku memainkan puting yang satu lagi, sedangkan tangan kananku menggesek-gesek memeknya dari luar celana dalam.
“Enak…..?” Tanya saya.

Ardina hanya mengangguk sambil meremas-remas kontolku dari luar celana dalam. Tiba-tiba Ardina menarik keluar kontolku.
“Dibuka aja ya?” Tanya saya sambil kubuka celana dalamku.
Tangannya makin kuat meremas-remas kontolku, sementara tangan kananku mulai memasuki memeknya dari samping celana dalamnya.
Kugesekkan jari telunjukku ke bibir memeknya yang sudah basah. Pelan-pelan kumasukkan jariku ke dalam memeknya, kulihat kepalanya mendongak ke atas sambil terus mendesah.
“Boleh dimasukin ga?”  JaguarQQ
Tanya saya sambil menatap wajahnya yang sekarang menjadi begitu seksi.
“Pelan-pelan ya,” jawabnya
Dengan nafas terengah-engah.

Mendapat persetujuan, saya pun berdiri di bawah ranjangnya dan di antara kedua kakinya. Kutarik lepas celana dalamnya sehingga kini untuk pertama kalinya saya melihat langsung memek seorang gadis.
Memeknya berwarna coklat dan kedua bibir memeknya begitu rapat seolah tidak ada lubang di sana. Bulu-bulu kemaluannya yang tipis sudah terkena lendir-lendir yang keluar dari memeknya ketika kumasukkan jari telunjukku tadi.
Kucium memek tersebut.
“Iiiihh, apaan sih. Jangan dicium, geliii ahh, “ tolaknya
Sambil kedua telapak tangannya menutup memeknya.
“Abis imut sih,” kata saya
Sambil tersenyum kepadanya. Kulepaskan kedua tangan yang menutupinya dan langsung kugesek-gesekkan kontolku ke memeknya.
Sesekali kujilat-jilat kedua putingnya.
“Ehmmm…Eehhhhm….” lenguhnya makin tidak jelas.
“Sayaaang…., masukin aja sayaang, masukin….emmmhhhh,” pintanya.
Segera kudorong kontolku memasuki lubang memeknya, begitu sempit namun karena sudah dipenuhi cairan-cairan, akibat rangsangan tadi.
Perlahan-lahan kontolku pun menerobos. Setelah kontolku masuk seluruhnya, kurasakan denyutan-denyutan memeknya menjepit kepala kontolku, begitu nikmat.
Kutatap wajahnya, mata kami pun berpandangan seolah membuat kesepakatan untuk mulai menggenjoot. Kutarik pelan-pelan kontolku lalu kumasukkan kembali pelan-pelan.
“sayaang, enak banget sayaang. . . “.
“Aduh enak banget….emmmmhh,” teriaknya makin liar.

Semakin lama kocokan kontolku semakin kencang. Kedua tanganku pun terus memainkan kedua puting payudaranya, sambil sesekali meremasnya dan menjilatnya.
Ardina pun menarik tubuhku memeluknya. Kini tubuh kami serasa menempel, payudaranya menempel di dada saya yang telah berkeringat.
Bibir kami berpagutan dan lidah kami saling membelit. Nikmat dan dasyaat sekali. Hanya kontolku yang masih bisa bergerak keluar masuk memeknya.
“Heru sayaang…..OOuuhhhhh…Ooouhhhh….Sayaaang ,”
Tiba-tiba tubuhnya menegang kemudian lemas sebentar.
“Kamu keluar ya?” Tanya saya.
Sambil menghentikan kocokan kontolku namun masih terbenam di memeknya. ”Iya, enak banget, enak banget. Kamu belum ya?” jawabnya
Sambil kepalanya menggeleng-geleng pelan seolah baru merasakan sangat enak. Tidak kujawab pertanyaannya tapi kembali saya kocok kontolku.
“Jangan cepet-cepet, masih geli,” ucapnya.
Karena memang sebetulnya saya pun hampir oragasme, tidak lama kemudian saya pun mengeluarkan pejuuhku.
“Ohhhhhh…ohhhhh…Ardinaaaaaaaaaa,” ucapku
Sambil menyemprotkan pejuuuhku ke dalam memeknya.
Kucabut kontolku dan tidur di sebelahnya.
“Enak banget, makasih ya sayaangku Ardina,” ucapku.
Ardina Cuma tersenyum dan memelukku dengan kepalanya bersandar di dada saya. Setelah itu kami pun mandi bersama.
Besoknya di acara pentas seni perpisahan sekolah, kami menjadi semakin rapat seperti sepasang pengantin baru.
Kami pun beberapa kali mengulangi aktivitas seks di rumahnya
Hingga akhirnya kami berpisah jarak karena harus kuliah di kota yang berbeda dan berujung dengan putus karena sulit mempertahankan pacaran yang jauh untuk konikasi secara langsung. .


JaguarQQ

Ardina yang Ku Sayangi Begitu Indah Ardina yang Ku Sayangi Begitu Indah Reviewed by AngelinaV on September 29, 2020 Rating: 5

Demi Naik Pangkat di Kerjaan Ku Relakan

September 29, 2020

 

JaguarQQ


Hari ini badanku terasa lelah sekali, seharian ini banyak sekali pekerjaan yg kuselesaikan, meski selesai semua rasanya puas juga menjalani kesibukan hari ini. Sore itu waktu sudah hampir setengah 6 sore, setelah membereskan berkas-berkas di ruang kerjaku aq siap pulang kerumah, mobil kijang hijauku sudah siap di tempat parkir mengantarku pulang.

Kulihat jalanan di depan kantorku terlihat lancar, ternyata perkiraanku salah, kurang lebih 1 km dari kantor, jalanan macet total, ya sudahlah nikmati saja daripada menggrutu juga nggak ngurangi macet.

Lokasi kantorku kebetulan dekat dengan jajaran pabrik-pabrik, dan jam segitu rupanya macet angkuta umum yg mencari penumpang, tiba-tiba ditengah kemacetan jalanan kulihat didepan sebuah toko ada seorang perempuan yg manis sekali, kulitnya putih, tingginya sekitar 165 cm dengan menggunakan seragam pabrik biru-biru ditutup blazer hitam terbuka yg kelihatan ketat terlihat dadanya begitu menyesakkan baju seragamnya, untuk ukuran karyawan pabrik, cewek itu terlalu cantik, meski bajunya begitu sederhana tdk sebanding dengan kecantikannya.

Kuperhatikan dengan seksama, dia kelihatan memandangku dan tersenyum tipis menatapku, akupun tersenyum memandangnya, tiba-tiba aku dikagetkan suara klakson mobil dibelakangku, cepat-cepat kutancap mobilku berhubung jalan didepan sudah lancar sekitar 30 meter ke depan.  BandarQ Online

Menyesal sekali aku tdk bisa berhenti waktu itu, kulihat di spion perempuan itu naik angkot di tiga mobil dibelakangku.. Seandainya saja?

Sekira 200 meter jalan lancer, tiba-tiba kemacetan datang lagi, makin sumpek aja aku, akhirnya kulihat didepan ada toko kecil dengan tempat parkir yg agak luas, akhirnya lampu sent mobil kunyalakan kekiri dan aku berhenti, meski masih ada rokok, kuniatkan beli lagi sambil beli minuman ringan, sambil berharap perempuan di angkot belakang bisa ketahuan lagi jejaknya.

Alamak.. Sambil minum teh botol dingin, tiba-tiba saja angkot dibelakang yg membawa perempuan itu berhenti, aku berharap.. Tiba-tiba benar saja perempuan itu turun kemudian membayar ongkos ke sopir di depan.

Wah memang benar kalau sudah jodohku nih.. Kulihat perempuan itu masuk juga ke dalam toko, sambil tersenyum tipis dia menuju ke penjual toko itu dan kulihat membeli lima buah indomie, susu dancow dan kopi instant lima sachet.

“Lho rumahnya dimana Mbak?” tanyaku sambil tersenyum.

“Oh saya kos dibelakang toko ini, Mas,” jawabnya sambil mencari dompet dari dalam tasnya.

“Nama saya Iwan, boleh kenalan Mbak?” tanyaku sambil menjulurkan tangan buat bersalaman.

“Saya Nuning, Mas,” jawabnya sambil senyum dan menjabat tanganku..

Busyet tangannya mulus sekali dan hangat sekali agak berkeringat.

“Berapa Mbak?” kata Nuning pada penjual toko sambil mengeluarkan dompetnya.

“Dua puluh sembilan ribu limaratus Mbak “jawab penjual toko itu.

“Ini saja Mbak, sekalian teh botol satu dan rokok dua bungkus” kataku sambil ngeluarin uang seratus ribu ke wanita penjaga toko.

“Nggak usah Mas, saya ada kok” kata Nuning sambil ngeluarin dualembar uang duapuluh ribuan.

“Ya sudah gini aja, uang ini bawa dulu, tapi saya minta dibikinin kopi dulu, sekalian kalau boleh main ke kos-mu sambil nunggu macet, boleh nggak?” Kataku sambil ngembaliin uangnya.

“Baiklah kalau begitu terima kasih, tapi tempatnya jelek lho Mas, kata Nuning sambil tersenyum.

“Ah jangan gitu, saya malah nggak enak nih ngrepotin minta kopi segala” Kataku sambil nerima kembalian dari penjaga toko.

“Mbak, saya titip mobil ya, sekalian ini buat parkirnya,” sambil kukasih wanita penjaga toko uang limaribu”

“Wah makasih ya Mas” kata penjaga toko.

Nuning tersenyum dan mengajakku berjalan di gang sebelah toko itu, jalannya kecil cuman satu meter lebarnya, jadi kalau jalan nggak bisa bareng, harus satu-satu, Nuning jalan di depan dan aku dibelakangnya.

Kuperhatikan selain dadanya yg membusung, ternyata pinggul dan pantat Nuning benar-benar montok habis, sampai-sampai rok yg dipakainyapun membungkus ketat pantat indah itu serasi sekali dengan pinggul yg ramping, ditambah bau tubuhnya yg wangi meski kutahu itu bau parfum biasa.

Kira-kira duapuluh meter jalan, Nuning berhenti dan membuka pagar besi kecil disebuah rumah tanpa halaman dan ternyata didalamnya berjajar kamar-kamar kontrakan dengan pembatas tembok satu meter antar kamarnya.

“Disini Mas, kamarku paling ujung, dekat dengan kamar mandi, silahkan masuk dulu Mas, aku mau panasin air sebentar buat bikin kopi” kata Nuning nerocos.

Kamarnya ternyata cukup bersih, di ruang tamu ada karpet biru, meja kecil ditengahnya dan diujung TV 14 inch terpasang rapi ditambah hiasan manik-manik yg bagus, tak sempat kulihat kamar tidurnya, tapi melihat ruang tamunya tertata rapi aku yakin kamar tidurnya pasti bersih juga.

Kuambil remote TV dan kunyalakan, pas berita sore, kuikuti perkembangan pencalonan presiden dari para politikus negeri ini, tapi aku lebih tertarik melihat foto dibelakangku ternyata foto Nuning menggunakan kebaya dan samping, cantik sekali.. Tdk dandan saja dia cantik, apalagi dalam foto itu belahan dada kebaya agak rendah, sehingga sembulan toket putihnya kelihatan seksi dan erotis sekali.

“Itu fotoku waktu di kampung bulan lalu Mas, waktu acara kawinan sepupuku” kata Nuning sambil membawa dua gelas kopi.

“Memangnya kampungmu dimana? Dan lagi jadi apa waktu acara itu?” Tanyaku sambil membantu nurunin gelas kopi ditaruh di meja.

“Kampungku di Cianjur Mas, waktu itu aku kebagian ngisi nari Jaipongan, yah gini-gini aku penari Jaipongan Mas, meski hanya sebatas acara di kampung aja” Kata Nuning sambil tersenyum manis.

“Pantesan tapi cantik juga kamu baju kebaya ya, lebih sensual dan menarik” Kataku sambil memandang wajah cantiknya.

“Pantesan apa Mas? Masak orang kampung gini dibilangin sensual dan menarik” Kata Nuning.

“Pantesan tubuh kamu bagus dan terawat itu karena rajin jaipongan ya”

“Ah Mas, bisa aja,” katanya sambil mencubit tanganku.

“Silahkan Mas diminum kopinya, aku tinggal sebentar ya mau mandi dulu, udah gerah banget nih rasanya”

Nuning masuk ke dalam kamarnya dan mengambil peralatan mandi, letak kamar mandi kontrakan itu ada di luar tapi masih dekat dengan kamar Nuning mungkin cuma sekitar 4 meter saja dari pintu kamarnya.

“Tunggu sebentar ya Mas, silakan diminum kopinya” Nuning berjalan dengan berkalungkan handuk putih dipundaknya, sementara rambutnya diikat ke belakang, terlihat cantik dan alami sekali.

Sekitar sepuluh menit Nuning di dalam kamar mandi, kudengar suara, ‘waduh gimana nih bajunya basah gini,’ akhirnya aku mendekat kamar mandi dan berteriak.

“Ada apa Ning? Ada yg bisa saya santu?” kataku sedikit cemas dan heran.

“Nggak apa-apa kok Mas, bajuku pada jatuh dan basah, Mas apa diluar ada orang lain?” Tanya Nuning sambil teriak.

“Ntar aku lihat dulu, ke pintu depan” kataku sambil berjalan ke pagar dan gang kecil menuju rumahnya.

“Nggak ada siapa-siapa” Kataku sambil mendekat ke pintu kamar mandi.

Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka dan kulihat Nuning hanya berbalut handuk putihnya, kulihat pundaknya putih sekali, sementara toketnya yg montok sedikit menyembul dan pahanya yg putih dan mulus sekali terlihat tertutup handuk kira-kira 20 cm diatas lututnya, wah aku jadi kaget sekali dan tiba-tiba Nuning menengok dari belakang pintu dan berlari menuju kamarnya.

“Sorry ya Mas, bajuku pada basah semua, aku ganti baju dulu ya,” kata Nuning sambil berlari dengan tubuh mulus terbalut handuk.

Melihat pemandangan yg menggairahkan itu, mengakibatkan otot dalam celanaku berdenyut-denyut, dan sedikit mengembang, ‘gile bener, tubuhnya montok bener’. Kataku dalam hati, sambil masuk ke kontrakannya dan melihat-lihat lagi foto sensualnya.

“Maaf ya Mas, sebenarnya aku malu tadi,” kata Nuning sambil duduk di sampingku, Nuning sore itu memakai kaos kuning dan bawahan celana strit hitam ketat sebatas lutut, namun kaos panjangnya menutupi bagian bawah sampai 10 cm diatas lutut.

Malam itu kita hanya ngobrol saja sampai jam delapan malam, dari obrolan itu kutahu kalau Nuning sudah hampir setahun bekerja, pernah kuliah D-1 bagian Sekretaris dan sekarang bekerja di bagian administrasi keuangan sebuah pabrik, dan kutahu bahwa Nuning sudah punya pacar di kampungnya, namun orangtuanya kurang setuju.

“Jangan kapok main ya Mas,” kata Nuning berharap.

“Justru aku yg berharap boleh main kesini lagi kalau kamu nggak keberatan,” kataku sambil memakai sepatu, sambil berjalan pulang kuberikan kartu namaku.

“Kalau ada apa-apa telpon aja,” kataku sambil bersalaman, perlahan kuremas tangan halusnya dan Nuning kelihatan malu dan tertunduk.

“Daah” aku pamitan dan Nuning mengantarkan aku sampai ke tempat parkir.

Setelah perkenalan itu, kurang lebih dua bulan, kami hanya bersahabat saja, bahkan Nuning menyatakan kekaguman karena aku nggak pernah bertindak tdk sopan, meski kami sering pulang sampai jam 10 malam, paling hanya berpegangan tangan saja, entahlah mungkin lama-kelamaan dia mulai sayang, meski sudah kuceritakan bahwa aku sudah beristri dan punya seorang anak. Hingga suatu hari, aku masih ingat itu hari Rabu, dia menelpon ke HP-ku,

“Mas, aku pengen ngobrol bisa nggak, sore ini jemput aku ya?” kata Nuning di telepon.

“Oke, emangnya ada apa?” Tanyaku.

“Yah pokoknya nanti aja deh, aku mau cerita, udah dulu ya, sampai nanti di tempat biasanya,” Nuning menutup telponnya.

Tepat jam 16.30 aku meninggalkan kantor, kulihat dari kejauhan Nuning sudah menunggu dan sedikit melambaikan tangan kegirangan. Nuning masuk ke mobilku dan tersenyum.

“Mas, kita jangan pulang dulu ya, aku pengen cerita banyak dan menenangkan hatiku,” kata Nuning sambil menatapku.

“Oke, kita jalan-jalan ke Ciater aja ya, disana kita bisa berendam air panas sambil ngobrol,” ajakku sambil terpikir ada kolam renang yg memang cukup nyaman untuk berendam di malam hari.

“Oke, kayaknya asyik juga tuh,” Kata Nuning mengiyakan.

Aku menelepon ke rumah, dan bilang ada pekerjaan di kantor yg harus diselesaikan, kalau ada apa-apa ngebel aja ke kantor, kebetulan aku sudah setting teleponku tiga kali kring di-forwardkan ke HP-ku.

“Kamu ada masalah apa, kok kelihatan kusut begitu?” kataku sambil mencubit dagu Nuning.

“Nggak tahu kenapa aku pengen cerita masalahku ke Mas, kayaknya aku tenang kalau udah ada di sampingmu Mas,” kata Nuning sambil memegang lenganku.

Posisi mobilku memang agak susah untuk berdekatan, hingga akhirnya Nuning hanya bisa memegang lenganku saja. Sambil sedikit berkaca-kaca, Nuning menceritakan bahwa pacarnya di kampung sudah memutuskan hubungan dengannya. Selama di perjalanan aku banyak kasih nasehat dan pengertian kepadanya, dan diapun kelihatan lebih tenang. Sampai di Ayam Goreng Brebes, Lembang aku memarkirkan mobilku.

“Kita makan dulu yuk,” ajakku.

Berhubung tempat parkirnya penuh, aku agak jauh memarkir mobilku, dan baru kali ini Nuning berani berjalan disampingku sambil memeluk pinggangku, akupun akhirnya merapatkan tubuh dan memeluk pundaknya sambil menuju ke tempat makan.

JAGUARQQ SITUS DOMINO99 POKER ONLINE DAN BANDARQ ONLINE

Menuju ke Ciater, diperjalanan Nuning memandangku terus dan tiba-tiba saja bibirnya mengecup pipiku, aku agak gugup namun menikmati juga, sambil sesekali kuremas tangan halusnya. Wah mau nggak mau banyaknya rangsangan selama perjalanan mulai mempengaruhi adrenalinku juga. Dan sesampai di Ciater ternyata suasananya hujan agak deras, jam sudah menunjukkan jam delapan malam, berendam di kolam renang rasanya nggak mungkin, pulang juga sudah telanjur, akhirnya kutawarkan ke Nuning.

“Gimana kalau kita berendamnya di kamar aja?”

Aku agak khaNuningr dia keberatan, tapi katanya, “Ya terserah Mas aja” kata Nuning.

Di front room hotel, aku booking satu kamar yg ada bathtub buat berendam air panas, didepan meja frontroom Nuning masih memeluk pinggangku, kali ini terasa kelembutan dadanya menyentuh badanku, dan ini mau nggak mau berpengaruh pada otot pejal didalam CDku.

Malam itu Ciater dingin banget, kabut turun tebal banget setelah hujan, hingga perjalanan menuju ke kamarpun harus perlahan, petugas hotel sudah menunggu di depan kamar dan membukakan pintu kamar.

“Silahkan Pak, silahkan Bu, apa ada yg dipesan?” kata petugas hotel ramah, mengira kami pasangan suami istri.

“Sementara belum Mas, nanti saja kalau perlu saya telpon dari kamar,” kataku sambil memberi sedikit tips buat petugas hotel.

Nuning masuk ke kamar dan aku masih duduk di ruang TV, sambil mencari-cari chanel yg bagus, sambil melepas penat dua jam lebih di belakang kemudi. Tiba-tiba Nuning keluar dari kamar, alamak Nuning sudah berganti baju dengan celana pendek pink ketat dan kaos senam ketat putih polos pendek hingga kelihatan pusarnya, kulihat bayangan puting toketnya yg kecoklatan, tanpa dibungkus beha, pahanya putih dan mulus menantang, sementara pantatnya yg bahenol tercetak ketat di celananya dan dadanya benar-benar montok menantang.

“Ayo Mas, katanya mau berendam? Jangan liatin gitu dong,” Kata Nuning sambil duduk disampingku.

“Oke, tapi aku nggak bawa baju berendam nih,” kataku sambil membuka baju kerjaku, aku yg sudah tdk kuat melihat pemandangan yg memancing birahi itu.

“Mas, badanmu kekar juga ya, “kata Nuning sambil memeluk lenganku dari samping, terasa toket montoknya melekat erat di lenganku.

Perlahan kuusap paha putih Nuning dan tiba-tiba Nuning berdiri dan duduk di pangkuanku, akhirnya tubuh montok itu kupeluk sambil kuangkat kakinya kuletakkan pahanya yg putih, mulus dan hangat itu diatas pangkuanku. Perlahan Nuning menatap mataku, kemudian memelukku erat sekali, terasa sekali kekenyalan toket montoknya, meski terhalang kaos tipis yg dipakainya, cukup lama Nuning menyembunyikan wajahnya di bahuku, kemudian dia berkata lirih.

“Mas, aku sayang kamu, aku takut kehilangan kamu Mas,” kubelai perlahan rambutnya, kurenggangkan pelukannya dan kutatap mata Nuning, dalam hitungan detik, bibir kami saling melumat pertama agak perlahan, sambil kunikmati kelembutan bibirnya, cukup lama kami beratraksi dengan bibir kami dan makin lama pagutan dan ciumannya makin buas, dan kamipun saling melumat bibir.

Perlahan ciuman kami agak melemah, lembut kuciumi lehernya, belakang telinga dan pundaknya, kukecup lembut tanpa suara, tangan kananku mendarat perlahan di dadanya, begitu padat, kenyal dan kencang, sementara tangan kiriku pelahan mengangkat kaos ketatnya. Nuning menengadahkan wajahnya dan membusungkan dadanya sambil mengangkat tangannya, dan segera kulepas kaos ketatnya, betul-betul keindahan toket seorang wanita yg kulihat didepanku, kulitnya yg putih bersih tanpa cacat, ditambah sepasang toket yg montok, padat dan menantang, perlahan kujelajahi dan kusapu lembut gunung indah nan menantang itu, dan perlahan kuusap putingnya yg menonjol keras kecoklatan, mungkin dia sudah terangsang.

“Mas, pantatku kayak ada yg mengganjal nih, dibuka celananya ya Mas, biar nggak sakit,” kata Nuning.

Aku berdiri dan Nuning membuka reslutingku, melepas ikat pinggangku dan menurunkan celanaku.

“Apa itu Mas?” kata Nuning sambil menutup matanya dengan jari yg masih terbuka.

Otot pejalku yg sudah membesar dan mengeras sekali, tercetak jelas pada celana pendek katun yg ketat, perlahan kutarik tangan Nuning, kutempelkan tangannya menyusuri bonggol keras dari luar celana pendekku, perlahan dan lama-lama Nuning berinisiatif meremas penisku dari luar celana pendekku.

Kubiarkan Nuning mengelus dengan jemarinya dan sesekali meremas, kadang pelan kadang agak kuat, mungkin dia mulai menikmati mainan barunya, sementara kunikmati aliran kenikmatan, sambil kulihat ekspresinya.

“Gimana Ning?” kataku sambil menatap matanya.

“Mas, aku belum pernah melakukan seperti ini, tadinya malu sekali aku melihatnya, ternyata kemaluan cowok bisa segede ini ya?” katanya sambil tersipu.

“Kalau kamu mau, kamu boleh buka celanaku” kataku.

Perlahan tangan halus itu menurunkan celana pendekku dan tiba-tiba penisku yg sudah tegak dan berdiri keras seolah miniatur tugu monas, Nuning menatap tak berkedip melihat kemaluanku, pelan jarinya mengelus batangku yg tegang seperti kayu, urat-urat yg menonjol dia telusuri perlahan, alamak nikmat sekali, dan garis urat di tengah-tengah bagian belakang ditelusurinya perlahan, penisku berkedut-kedut dan tiba-tiba diremasnya kantong pelirku, sungguh kenikmatan yg luar biasa.

Kutarik Nuning untuk berdiri, kebelai pinggul indahnya, berputar kebelakang meremas bongkahan pantatnya yg bahenol, kupeluk dan kuusap erat punggungnya, perlahan kukecup lehernya, belakang telinganya dan pundaknya, kulihat dan kurasakan kulitnya merinding, Nuning mempererat pelukannya dan menempelkan ketat dadanya yg padat membusung ke dadaku, paduan antara kehangatan dan aliran birahi yg mengalir lewat kulitnya.

Nuning yg hanya tinggal memakai CD tipis warna pink, menggoyangkan dan menempelkan ketat kemaluanku yg sudah tegang membesar ke daerah bukit venusnya, meski masih terpisahkan CDnya, namun kurasakan ada kelembaban dari balik CDnya. Kulihat mata sendu Nuning menikmati foreplay yg panjang malam itu, kelihatan dia sudah terangsang sekali, dari sorotan matanya dan pelupuk matanya yg agak sembab, serta toketnya yg kencang menantang dengan puting yg mengeras.  JaguarQQ

Kuraba CDnya dan kuturunkan, Nuning membantu menurunkan CDnya dan melempar dengan ujung kakinya, sambil kucium dan kulumat bibir seksinya, kujamah dan kuremas toket montoknya, dan serta merta kuangkat tubuh telanjang nan mulus itu ke kamar dan kutidurkan diatas kasur bersprei putih bersih.

Sambil tetap menciuminya, aku tidur merapatkan ke tubuhnya, kaki kuangkat dan kegesek-gesekkan diatas paha putihnya, sementara tanganku kembali meremas dadanya yg kian montok dan menggunung dengan puting susunya yg menonjol kecil kecoklatan. Perlahan aku turun menciumi lehernya dan memutar-mutarkan lidahku ke gunung kembarnya bergantian, kusapu hingga basah dengan menyisakan puting, pada bagian akhir nanti, sementara tanganku menjelajah ke pangkal pahanya, menyibak rambut kemaluannya yg halus menghitam itu, kuusap bibir memeknya dan Nuning menggelinjangkan pinggulnya.

Kuperhatikan Nuning memejamkan matanya menikmati sentuhan dan rangsangan yg kuberikan, sementara tanpa sadar penisku yg tegak dan keras, diremasnya perlahan dan kadang menguat saat rangsangan datang menguat. Kumainkan ujung jariku menyapu bibir memeknya yg sudah membasah dan kusapu pelan belahan lubang memeknya yg membasah, sambil kujilati putingnya dengan ujung lidahku bersamaan kuputar perlahan kelentitnya dengan ujung jari telunjukku,

seirama antara jilatan lidahku di ujung putingnya dan usapan ujung jari telunjukku di ujung kelentitnya, serta merta Nuning menggoyangkan pantat dan pinggulnya, menggeleparkan dan membuka lebar pahanya dan membusungkan dadanya hingga kelihatan merangsang sekali, sambil menutup matanya dengan bibir yg membasah dan sedikit terbuka, sementara tangannya menggenggam erat sekali kemaluanku yg masih mengeras dan berdenyut-denyut.

“Uuff mmaas, kau apakan tubuhku ini,” mulut Nuning mengerang menahan kenikmatan.

Tubuhnya menggelinjang keras sekali, pahanya bergetar hebat dan kadang menjepit tanganku dengan erat saat jariku masih menyentuh kelentitnya, dan tiba-tiba penisku dicengkeram dengan keras seolah mengajak untuk menikmati orgasmenya dalam foreplay itu.

Kuremas dengan irama perlahan toketnya yg tambah mengeras dan membusung itu dengan tangan kiriku, sementara tangan kananku terjepit diantara kedua paha mulusnya, kemaluanku diremasnya dan tangan satunya memelukku erat sementara paha dan kakinya menggelepar keras sekali hingga sprei putih itu berserakan tak karuan, orgasme pertama sudah dirasakannya.

Tanpa berhenti kumainkan pelan tanpa henti kelentitnya, dan mungkin sekarang Nuning sudah terangsang kembali.

“Mas, tolong masukkan, aku ingin merasakannya sayang,” katanya sambil menghiba dan meringis menahan kenikmatan tiada tara yg dirasakannya.

Perlahan aku menaiki tubuhnya, pahaku menempel erat dipahanya yg mengangkang dan kepala penisku menempel di kelentitnya menggantikan ujung jari telunjukku.

Sambil kuciumi leher putihnya, pundak dan belakang telinganya, kepala penisku bergerak-gerak mengelilingi bibir memeknya yg hangat dan basah, kulihat Nuning merem melek menikmati benda pejal di bibir memeknya, lidahnya menyapu bibirnya hingga membasah, dan wajahnya memerah dengan mata merem melek tak beraturan. Dengan perlahan akhirnya sedikit demi sedikit kumasukkan batang penisku ke dalam memeknya, saat kucoba menyelipkan kepala penisku ke mulut memeknya rasanya peret dan sulit sekali, kulihat Nuning sedikit meringis dan membuka mulutnya dan sedikit menjerit.

“Aah,”

Namun akhirnya kepala penisku sudah mulai masuk dan mulai kurasakan kehangatan memeknya, perlahan kumasukkan sesenti demi sesenti, pada sekitar centimeter ke 4 menuju ke 5, Nuning tiba-tiba berteriak dan menjerit.

“Aduh Mas sakit sekali,” katanya, “Seperti ada yg menusuk dan nyerinya sampai ke perut,” katanya.

“Aku cabut aja ya?”

“Jangan, biarkan dulu kutahan rasa sakit ini,”

Aku yg sudah merasa kenikmatan yg luar biasa dan sedikit demi sedikit mulai kumasukkan lagi batang penisku. Kulihat Nuning meneteskan air mata, namun tiba-tiba dia menggoyangkan pantatnya dan tentunya akhirnya penisku hampir seluruhnya masuk, kenikmatan yg belum pernah kurasakan, penisku serasa digigit bibir yg kenyal, hangat, agak lembab dan nikmat sekali.

Akhirnya kamipun mulai menikmati hubungan badan ini.

“Mas rasa sakitnya sudah agak berkurang, sekarang keluar masukkan penismu Mas, rasanya nikmat sekali”

Perlahan aku mulai mengayun batang penisku keluar masuk ke memek Nuning, kulihat tangannya diangkat dan memegang erat-erat kepalanya dan akhirnya menarik sprei tempat tidurnya, sementara pahanya dia kangkangin lebar-lebar dan mencari-cari pinggulku, hingga akhirnya kakinya melingkar di pantatku dan seolah meminta penisku untuk dimasukkan dalam-dalam ke memeknya.

Beberapa kali ayunan, akhirnya aku agak yakin dia sudah tdk begitu merasakan sakit di memeknya, dan kupercepat ayunan penisku di memeknya. Nuning berteriak-teriak dan tiba merapatkan jepitan kakinya di pantatku, kepala menggeleng-geleng dan tangannya menarik kuat-kuat sprei tempat tidurnya, mungkin dia mau orgasme, pikirku. Tiba-tiba tangannya memelukku erat-erat dan kakinya makin merapatkan jepitannya di pantatku, kurasakan toket besarnya tergencet dadaku, rasanya hangat dan kenyal sekali, aku diam sejenak dan kubenamkan penisku seluruhnya di dalam memeknya.

“Oh, mmas aku keluar.. Ahh.. Ahh.. Ahh,”

Aku merasakan nikmat yg amat sangat, penisku berdenyut-denyut, rasanya aliran darah mengalir kencang di penisku, dan aku yakin penisku sangat tegang sekali dan begitu membesar di dalam memek Nuning, sepertimya aku juga akan mengeluarkan air kejantananku.

Beberapa saat kemudian, kubuka sedikit jepitan kaki Nuning dipantatku, sambil kubuka lebar-lebar paha Nuning, kulihat ada cairan kental berwarna kemerah-merahan dari memek Nuning, penisku rasanya licin sekali dialiri cairan itu, dan akhirnya dengan cepat aku kayuh penisku keluar masuk dari memek Nuning, nikmat sekali rasanya. Ada mungkin delapan sampai sembilan kayuhan penisku di memek Nuning, tiba-tiba kurasakan ada sesuatu yg akan meledak dari dalam penisku dan akhirnya..

Croot.. Croot.. Croot.. Croot..

Memeknya berdenyut-denyut menikmati aliran maniku yg hangat, sementara kurasakan batangku masih berdenyut-denyut nikmat, kubenamkan batangku dalam kehangatan memeknya yg basah. Kupandang wajahnya yg berkeringat, perlahan kusapu dengan tanganku dan kuciumi dengan penuh rasa sayang, akhirnya kamipun terkulai lemas dan Nuning memeluk tubuhku erat, tanpa mempedulikan cairan yg merembes keluar dari lubang kenikmatannya.

Ada lebih sejam kami tertidur dalam kenikmatan, dan selanjutnya berdua kita berendam dengan air hangat di bathtub, hingga badanpun terasa segar kembali. Setelah menikmati makan malam di cafeteria, akhirnya kamipun kembali ke kamar jam 12.00 malam, mengulangi permainan dengan lebih ganas hingga jam 1 dinihari, kamipun tertidur tanpa busana, dan kupeluk tubuh telanjangnya dalam kehangatan selimut.

Hingga esoknya kuputuskan untuk mengambil cuti sehari dan sebelum checkout jam 12 siang, kami masih menyisakan dua kali permainan di kamar tidur dan di bathtub. Lain kali akan kuceritakan pengalamanku dengan Nuning di kampungnya saat aku mengantarnya mudik.


JaguarQQ

Demi Naik Pangkat di Kerjaan Ku Relakan Demi Naik Pangkat di Kerjaan Ku Relakan Reviewed by AngelinaV on September 29, 2020 Rating: 5

Mencoba Menggoda Imannya yang Kuat

September 27, 2020
JaguarQQ


Biasanya 90% di antara mereka langsung rontok, dan yang tersisa ini banyak yang nekad menghubungi HP-ku, walau mereka belum memenuhi persyaratan yang kuajukan sebelumnya. Seperti biasanya telepon yang masuk kalau nomernya belum terdaftar, langsung saja kuhindari dengan berbagai cara, mulai dari kubilang kalau mereka telah salah sambung, tertipulah dan lain sebagainya.

Agus termasuk salah seorang pembaca yang terseleksi, dia langsung memenuhi persyaratan yang kuajukan. Pada emailnya yang berikut ternyata Agus langsung memberikan apa yang menjadi persyaratanku bahkan berikut foto dirinya. Tutur katanya di email cukup sopan dan tidak bertele-tele.  BandarQ Online
Usia Agus ternyata baru 16 tahun, masih pelajar SMU. Namun postur dan penampilannya layaknya sudah berusia sekitar 27 tahun, bukan berarti wajah Agus tampak lebih tua dari usianya, namun kedewasaan dan penampilan Agus itulah yang membuat dia layaknya sudah benar-benar dewasa.

Aku pun membalas email Agus dengan ucapan terima kasih, dan kukirim juga foto diriku. Pada email berikut kami pun bertukar kata dan foto-foto kami yang lain sambil juga bertukar biodata. Terus terang aku juga cukup terkejut saat mengetahui bahwa ternyata Agus baru berusia 16 tahun dan masih SMU. Berarti dia 12 tahun lebih muda dariku, namun orang lain tidak akan percaya pada usia Agus sesungguhnya apabila melihat penampilan dan sosok Agus, demikian pula dengan diriku.

Sejak kami berkenalan, setiap pulang sekolah Agus selalu datang ke Kebun Binatang Surabaya (KBS) tempatku bekerja sebagai dokter hewan. Setiap kali datang menemuiku, Agus memang tidak pernah memakai baju seragam sekolah, sehingga banyak rekan kerjaku yang juga terkecoh oleh penampilannya. Mereka semua menganggap Agus adalah pacarku, sehingga banyak juga yang cemburu padaku saat Agus menemaniku hingga sore di KBS.
Walau penampilannya cukup dewasa, namun sifat kekanakan Agus masih tetap tampak, maklum biar bagaimana pun usia Agus masih 16 tahun. Bicara soal sex, Agus masih layaknya remaja lain yang baru dalam masa pertumbuhan, keinginannya besar sekali tapi masih takut-takut.

Agus menceritakan bahwa untuk menyalurkan libidonya, dia sering melakukan masturbasi di depan komputer, sambil membaca tulisan-tulisan di 17Tahun.com. Sesungguhnya dia sama sekali belum pernah melakukannya karena boro-boro ML, melihat tubuh wanita telanjang secara nyata saja belum pernah, paling-paling dilihatnya di film-film BF yang dia putar tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya.
Hubungan kami semakin hari semakin dekat, layaknya sepasang remaja yang sedang asyik berpacaran memadu kasih. Sejak awal aku sudah mengingatkan Agus dan sering kali juga kuingatkan kembali agar Agus tidak terlalu terlena dengan hubungan kami ini, karena aku memang tidak ingin jatuh cinta apa lagi married.

Agus pun mau mengerti, jadi hubungan kami adalah sekedar pertemanan saja dan hanya saling suka sama suka satu dengan yang lain. Sejauh ini hubungan kami biasa-biasa saja sampai pada sore ini, saat Agus mengantarku pulang. Memang sejak siang tadi Agus sudah mengunjungiku di KBS dan kami pulang sama-sama. Kebetulan kendaraanku belakangan ini dipakai Papaku, jadi setiap pagi aku didrop dan sore harinya dijemput dari KBS. Sejak aku kenal dengan Agus, Papaku sudah tidak perlu menjemputku lagi karena aku selalu pulang dengan diantar oleh Agus.
Sesampai di rumahku Agus kupersilakan untuk masuk, karena dia masih harus menungguku mandi. Aku tadi memang meminta tolong Agus mengantarku ke Gramedia untuk membeli buku tentang konservasi, tapi aku ingin pulang mandi dulu karena badanku terasa gerah sekali dan bau keringat.

Saat itu rumahku masih kosong, Papaku belum pulang dan Mamaku entah pergi kemana, sedangkan adikku mungkin masih di kampus. Melihat suasana rumah yang sepi begini, tiba-tiba timbul keisenganku hingga kutanyakan pada Agus..
“Gus! Kamu benar-benar seumur hidup belum pernah lihat cewek telanjang bulat di hadapanmu?”
“Belum! Emangnya kenapa?” sahut Agus.
“Kalau ada cewek bersedia telanjang di hadapanmu gimana?” tanyaku selanjutnya. Rupanya Agus sudah mengerti kemana arah pembicaraanku selanjutnya.
“Emangnya Mbak Lia mau telanjang bulat di hadapanku?” tanya Agus sedikit menggoda.
“Yuk kita masuk ke kamarku” ajakku pada Agus sambil melangkah masuk ke kamar, dan Agus pun mengikuti langkahku dari belakang.
Kututup dan kukunci pintu kamarku dari dalam. Berikutnya kubuka satu persatu kancing hemku dan kutanggalkan begitu saja di hadapan Agus yang duduk di pinggiran tempat tidurku. Payudaraku yang ranum menggairahkan langsung terpampang jelas di hadapan Agus karena memang aku tidak pernah memakai BH.
Kubuka kaitan rok miniku dan kubiarkan terluncur ke lantai begitu saja hingga kini tubuhku pun hampir telanjang bulat. Hanya tersisa CD mini yang kukenakan, modelnya G String dengan seutas tali nylon melingkar di pinggangku, sisanya juga seutas nylon yang tersambung dari belakang pinggang ke bawah, melingkari selangkangan melalui belahan pantatku. Di bagian depan hanya berupa kain sutera tipis tembus pandang berbentuk segi tiga, ukurannya tidak lebih dari seukuran dua jari yang fungsinya hanya mampu menutupi bagian luar liang vaginaku. Untuk melepaskannya cukup menarik kedua ikatan yang ada di samping kiri kanan pinggangku.

Aku sengaja meminta agar Agus yang melucuti sisa penutup tubuhku. Hanya dengan sekali tarikan di ujung tali nylon yang mengikat di pinggangku, lepas sudah G Stringku dan langsung terluncur ke lantai. Kini aku pun benar-benar telanjang bulat di hadapan Agus, tanpa sehelai benang pun menutupi tubuh molekku.
Dapat kulihat tonjolan besar di bagian depan celana Agus. Rupanya Agus langsung horny begitu melihat aku benar-benar telanjang bulat di hadapannya. Napasnya tampak naik turun mulai tidak teratur. Kutinggalkan Agus begitu saja, dan aku langsung masuk ke kamar mandi yang berada di dalam kamarku.

Sengaja saat aku mandi, pintu kamar mandi kubiarkan terbuka lebar sehingga Agus bisa dengan jelas melihat seluruh aktifitasku di dalamnya. Rupanya Agus sudah benar-benar tidak tahan hingga dilepaskannya seluruh pakaiannya sampai telanjang bulat. Agus melangkah dari tempat tidurku dan berdiri di pintu kamar mandi memandangku sambil mengocok batang kemaluannya yang sudah berdiri tegak bagaikan Tugu Pahlawan.
Melihatnya, aku mengajak Agus untuk sama-sama mandi. Lalu kami berdua berdiri di atas bathtub, saling gosok dan saling menyabuni tubuh kami secara bergantian. Tangan Agus selalu ‘parkir’ di daerah sensitifku. Walau belum pernah melakukan ML bukan berarti Agus tidak paham letak daerah sensitifku karena hampir seluruh daerah sensitifku itu digerayanginya sehingga membuat nafsuku langsung naik ke puncak.
Aku mendesah kenikmatan saat jari-jari tangan Agus memainkan klitorisku hingga dari dalam liang vaginaku mengalir cairan bening hangat. Aku seakan tak mampu berdiri lagi. Badanku sedikit berjongkok menahan rasa yang akan meledak dari dalam tubuhku. Lalu kuajak Agus agar segera menyelesaikan mandi.
Dengan hanya mengeringkan tubuh seadanya kami keluar kamar mandi. Lalu kududukkan Agus di tepian tempat tidurku dan aku berjongkok di hadapan selangkangannya. Langsung kuraih dan kukulum batang kemaluannya. Agus sedikit terkejut namun tidak menolak saat aku memasukkan batang kemaluannya ke dalam mulutku. Kujilat kepala kemaluannya dengan penuh nafsu, lidahku menyapu batang kemaluannya hingga kedua biji pelirnya. Agus merebahkan badannya ke tempat tidur saat mulutku mengulum biji pelirnya. Tanganku mengocok-ngocok batang kemaluannya.
“Uu.. Uuh! Mbak aku pengen kencing nich!” seru Agus. Dan.. croo.. oot! Cree.. eet! See.. eerrt! Sperma Agus benar-benar muncrat tumpah keluar membasahi wajah dan rambut kepalaku.
“Aduu.. Uuh! Enak sekali Mbak!” ujar Agus padaku.
“Gila! Kok cepat sekali orgasmenya Gus?” tanyaku.
“Belum-belum kok sudah keluar?” timpalku lagi.
“Iya Mbak! Habis enak sekali, jauh lebih enak daripada yang kulakukan sendiri selama ini”, kata Agus.  JaguarQQ
“Ayo Mbak, sekarang giliran Mbak”, lanjut Agus sambil menarikku ke tempat tidur, dan aku pun menurut langsung naik ke atas tempat tidur dengan menelentangkan badan.
Agus langsung mencium bibirku dan kubalas dengan lumatan dan rabaan di punggungnya. Mulut kami saling berpagut, mulut kami saling lumat, saling menjulurkan lidah bergantian. Nafsuku tadi sebenarnya sudah mencapai puncak, namun sedikit drop saat belum-belum Agus sudah mengalami orgasme saat sedang kukulum batang kemaluannya.
Kini hasratku mulai naik kembali, aku jadi semakin liar saja saat tangan Agus bergerilya di daerah seputar selangkanganku. Agus mulai melakukan jilatannya, lidahnya menjilati seputaran telinga, leher, dada dan payudaraku. Aku jadi merasa geli sekali saat ujung lidah Agus menyapu seluruh bagian payudaraku. Puting susuku digigitnya dengan bibirnya dan dikulum-kulum. Jilatannya mengarah terus ke bawah menyapu setiap jengkal perutku. Pusarku pun tak luput dari jilatannya.

“Uu.. Uuh! Gus! Kamu ternyata pintar juga bikin perempuan kelojotan”, kataku.
Agus hanya mendiamkan ucapanku, mulutnya terus turun menciumi paha hingga lututku. Mulutnya naik kembali menciumi dan menjilati pahaku bagian dalam yang sensitif hingga aku jadi benar-benar tidak tahan dibuatnya. Kuraih kepala Agus dan kujambak sedikit sambil menariknya ke atas. Agus mengerti apa mauku, kepalanya mengikuti tarikan tanganku yang mengarahkannya ke arah pangkal pahaku yang kubuka lebih lebar lagi.
Mulut Agus langsung terbenam di pangkal selangkanganku, mulutnya menyambar bibir vaginaku dan lidahnya serta merta dijulurkan dan mengorek celah lipatan bibir vaginaku. Entah berapa banyak sudah cairan lendir yang mengalir keluar dari dalam liang vaginaku dan bibir vaginaku jadi ternganga lebar. Aku sudah benar-benar tidak mampu lagi membendung gelombang orgasmeku saat mulut Agus mengulum klitorisku. Rasa meledak-ledak dari dalam tubuhku akhirnya benar-benar meledak dengan dahsyat saat lidahnya mempermainkan ujung klitorisku.
“Uu.. Uucch! Teruu.. Uus! Terus Gus!” desahku.
“Auu.. Uucch!”
Vaginaku jadi becek sekali. Pantatku kuangkat dan kugoyangkan mengikuti jilatan lidah Agus. Tubuhku menggigil sedikit kejang dan..
“Aa.. Aaff! Oo.. Oocch! Aduu.. Uuh! Gus! Sudah Gus, aku sudah orgasme” kataku sambil mendesis.
“Gimana Mbak, puas ndak?” tanya Agus padaku.
Aku tak mampu menjawab pertanyaannya, hanya mengangguk sambil berdehem saja.


JaguarQQ
Mencoba Menggoda Imannya yang Kuat Mencoba Menggoda Imannya yang Kuat Reviewed by AngelinaV on September 27, 2020 Rating: 5

Dari Masuk Angin Jadi Masuk yang Lainnya

September 26, 2020

JaguarQQ

ku masih ingat pada waktu itu, aku mengantarkan adik iparku mengikuti test di sebuah perusahaan di Surabaya, Pada saat adik iparku.

sebut saja Vivi memasuki ruangan test di perusahaan tersebut, aku dengan setia menunggu di ruang lobi perusahaan tersebut. Satu setengah jam sudah aku menunggu selesainya Vivi mengerjakan test tersebut hingga jam menunjukkan pukul 11 siang, Vivi mulai keluar dari ruangan dan menuju lobi. Aku tanya apakah Vivi bisa menjawab semua pertanyaan, dia menjawab, “Bisa Mas..”  BandarQ Online

“Kalau begitu mari kita pulang” pintaku. “E.. sebelum pulang kita makan dulu, kamu kan lapar Vivi.” Kemudian Vivi menggangguk. Setelah beberapa saat Vivi merasa badannya agak lemas, dia bilang, “Mas mungkin aku masuk angin nich, habis aku kecapekan belajar sih tadi malam.” Aku bingung harus berbuat apa, lantas aku tanya biasanya diapakan atau minum obat apa, lantas dia bilang, “Biasanya dikerokin Mas..” “Wah.. gimana yach..” kataku. “Oke kalau begitu sekarang kita cari losmen yach untuk ngerokin kamu..” Vivi hanya mengangguk saja.

Lantas aku dan Vivi mencari losmen sambil membeli minyak kayu putih untuk kerokan. Kebetulan ada losmen sederhana, itulah yang kupilih. Setelah pesan kamar, aku dan Vivi masuk ke kamar 11 di ruang atas. “Terus gimana cara Mas untuk ngerokin kamu Vi”, tanyaku. Tanpa malu-malu dia lantas tiduran di kasur, sebab si Vivi sudah menganggapku seperti kakak kandungnya. Aku pun segera menghampirinya. “Sini dong, Mas kerokin..” Dan astaga si Vivi buka bajunya, yang kelihatan BH-nya saja, jelas kelihatan putih dan payudaranya padat berisi. Lantas si Vivi tengkurap dan aku mulai untuk menggosokkan minyak kayu puih ke punggungnya dan mulai mengeroki punggungnya.

Hanya beberapa kerokan saja.. Vivi bilang, “Entar Mas.. BH-ku aku lepas sekalian yach.. entar mengganggu Mas ngerokin aku.” Dan aku terbelalak.. betapa besar payudaranya dan putingnya masih memerah, sebab dia kan masih perawan. Tanpa malu-malu aku lanjutkan untuk mengeroki punggungnya. Setelah selesai semua aku bilang, “Sudah Nov.. sudah selesai.” Tanpa kusadari Vivi membalikkan badannya dengan telentang. “Sekarang bagian dadaku Mas tolong dikerik sekalian.” Aku senang bukan main. Jelas buah dadanya yang ranum padat itu tersentuh tanganku. Aku berkali-kali berkata, “Maaf Dik yach.. aku nggak sengaja kok..” “Nggak apa-apa Mas.. teruskan saja.”

JAGUARQQ SITUS DOMINO99 POKER ONLINE DAN BANDARQ ONLINE

Hampir selesai kerokan dadanya, aku sudah kehilangan akal sehatku. 
Aku pegang payudaranya, aku elus-elus. Si Vivi hanya diam dan memejamkan matanya.. lantas aku ciumi buah dadanya dan kumainkan pentilnya. Vivi mendesis, “Mas.. Mas.. ahh.., ah ah ahh..” Terus aku kulum putingnya, tanganku pun nggak mau ketinggalan bergerilnya di vaginanya. Pertama dia mengibaskan tanganku dia bilang, “Jangan Mas.. jangan Mas..” Tapi aku nggak peduli.. terus saja aku masukkan tanganku ke CD-nya, ternyata vaginanya sudah basah sekali. Lantas tanpa diperintah oleh Vivi aku buka rok dan CD-nya, dia hanya memejamkan matanya dan berkata pelan, “Yach Mas..” Kini Vivi sudah telanjang bulat tak pakai apa-apa lagi, wah.. putih mulus, bulunya masih jarang maklum dia baru umur 20 tahun tamat SMA. Lantas aku mulai menciumi vaginanya yang basah dan menjilati vaginanya sampai aku mainkan kelentitnya, dia mengerang keenakan, “Mas.. ahh.. uaa.. uaa.. Mas..”

Dan mendesis-desis kegirangan, tangan Vivi sudah gatal ingin pegang penisku saja. Lantas aku berdiri, kubuka baju dan celanaku kemudian langsung saja Vivi memegang penisku dan mengocok penisku. Aku suruh dia untuk mengulum, dia nggak mau, “Nggak Mas jijik.. tuh, nggak ah.. Vivi nggak mau.” Lantas kupegang dan kuarahkan penisku ke mulutnya. “Jilatin saja coba..” pintaku. Lantas Vivi menjilati penisku, lama-kelamaan dia mau untuk mengulum penisku, tapi pas pertama dia kulum penisku, dia mau muntah “Huk.. huk.. aku mau muntah Mas, habis penisnya besar dan panjang.. nggak muat tuh mulutku.” katanya. “Isep lagi saja Nov..” Lantas dia mulai mengulum lagi dan aku menggerayangi vaginanya yang basah. Lantas aku rentangkan badan Vivi.

Rasanya penisku sudah nggak tahan ingin merenggut keperawanan Vivi. “Vivi.. Mas masukkan yah.. penis Mas ke vaginamu”, kataku. Vivi bilang, “Jangan Mas.. aku kan masih perawan.” katanya. Aku turuti saja kemauannya, aku tidurin dia dan kugesek-gesekkan penisku ke vaginanya. Dia merasakan ada benda tumpul menempel di vaginanya, “Mas.. Mas.. jangan..” Aku nggak peduli, terus kugesekkan penisku ke vaginanya, lama-kelamaan aku mencoba untuk memasukkan penisku ke vaginanya. Slep.. Vivi menjerit, “Ahk.. Mas.. jangan..”

Aku tetap saja meneruskan makin kusodok dan slep.. bles.. Vivi menggeliat-geliat dan meringis menahan sakitnya, “Mas.. Mas.. sakit tuh.. Mas.. jangan..” Lalu Vivi menangis, “Mas.. jangan dong..” Aku sudah nggak mempedulikan lagi, sudah telanjur masuk penisku itu.   JaguarQQ

Lantas aku mulai menggerakkan penisku maju mundur. 
“Ah.. Mas.. ah.. Mas..” Rupanya Vivi sudah merasakan nikmat dan meringis-ringis kesenangan. 
“Mas..” 
Aku terus dengan cepatnya menggenjot penisku maju mundur. 
“Mas.. Mas..” 
Dan aku merasakan vagina Vivi mengeluarkan cairan. 
Rupanya dia sudah klimaks, tapi aku belum. Aku mempercepat genjotanku. 
“Terus Mas.. terus Mas.. lebih cepat lagi..” pinta Vivi. 
Tak lama aku merasakan penisku hampir mengeluarkan mani, aku cabut penisku (takut hamil sih) dan aku suruh untuk Vivi mengisapnya. Vivi mengulum lagi dan terus mengulum ke atas ke bawah. “Hem.. hem.. nikmat.. Mas..” Aku bilang, “Terus Vi.. aku mau keluar nich..” Vivi mempercepat kulumnya dan.. cret.. cret.. maniku muncrat ke mulut Vivi. 
Vivi segera mencabut penisku dari mulutnya dan maniku menyemprot ke pipi dan rambutnya. “Ah.. ah.. Vivi.. maafkan Mas.. yach.. aku khilaf Vi.. maaf.. yach!” “Nggak apa-apa Mas.. semuanya sudah telanjur kok Mas..” Lantas Vivi bersandar di pangkuanku. Kuciumi lagi Vivi dengan penuh kesayangan hingga akhirnya aku dan Vivi pulang dan setelah itu aku pun masih menanam cinta diam-diam dengan Vivi kalau istriku pas tidak ada di rumah.


JaguarQQ

Dari Masuk Angin Jadi Masuk yang Lainnya Dari Masuk Angin Jadi Masuk yang Lainnya Reviewed by AngelinaV on September 26, 2020 Rating: 5

Tante Terbaik Mengajarkanku Keindahan

September 25, 2020

JaguarQQ

Kejadian itu terjadi di Denpasar Bali, tahun 1998, aku waktu itu kelas 3 SMU di salah satu SMU di Denpasar. Tapi sekarang aku kuliah di Jakarta di salah satu kampus yang tidak begitu terkenal di Jakarta. Aku memang sudah lama sekali sangat menginginkan tubuh tanteku itu, tapi butuh penantian yang lama, kira-kira sejak aku SMP. Mulailah kuceritakan isinya. Waktu itu sekitar jam 12.30 WITA, matahari benar-benar panasnya minta ampun, terus motorku endut-endutan. Wahhh! benar-benar reseh dah.

Tapi akhirnya aku sampai di kost-kostan, langsung saja aku ganti baju, terus sambil minum air Aqua, wuahhh, segar tenan rek. Lalu tiba-tiba belum kurebahkan badan untuk istirahat handphone-ku bunyi, ternyata dari tanteku, lalu kujawab,

“Halo Tan, ada apa?”
“Kamu cepet dateng ya!” ucap tanteku.
“Sekarang?” tanyaku lagi.
“La iya-ya, masa besok, cepet yah!” ujar tanteku.
Lalu aku bergegas datang ke rumah tanteku itu
Sesampainya di sana, kulihat rumahnya kok sepi, tidak seperti biasanya (biasanya ramai sekali), lalu kugedor pintu rumah tanteku. Tiba-tiba tanteku langsung teriak dari dalam. “Masuk aja Wa!” teriak tanteku. Oh ya, namaku Dewa. Lalu aku masuk langsung ke ruang TV. Terus aku tanya,
“Tante dimana sih?” tanyaku dengan nada agak keras.
“Lagi di kamar mandi, bentar ya Wa!” sahut tanteku.  
BandarQ Online

Sambil menunggu tanteku mandi aku langsung menghidupkan VCD yang ada di bawah TV, dan menonton film yang ada di situ. Tidak lama kemudian tanteku selesai mandi lalu menghampiri aku di ruang TV. Oh my god! Tanteku memakai daster tipis tapi tidak transparan sih, tapi cetakan tubuhnya itu loh, wuiiihhh! Tapi perlu pembaca ketahui di keluargaku terutama tante-tanteku kalau lagi di rumah pakaiannya seksi-seksi.

Aku lanjutkan, lalu dia menegurku.
“Sorry ya Wa, Tante lama.”
“Oh, nggak papa Tante!” ujarku rada menahan birahi yang mulai naik.
“Oom kemana Tante?” tanyaku.
“Loh Oom kamu kan lagi ke Singaraja (salah satu kota di Bali),” jawab tanteku.
“Memangnya kamu nggak di kasih tau kalo di Singaraja ada orang nikah?” tanya tanteku lagi.
“Wah nggak tau Tante, Dewa sibuk sih,” jawabku.
“Eh Wa, kamu nggak usah tidur di kos-an yah, temenin Tante di sini, soalnya Tante takut kalo sendiri, ya Wa?” tanya tanteku sedikit merayu.
Wow, mimpi apa aku semalam kok tanteku mengajak tidur di rumahnya, tidak biasanya, pikirku.
“Tante kok nggak ikut?” tanyaku memancing.
“Males Wa,” jawab tanteku enteng.
“Ooo, ya udah, terus Dewa tidur dimana Tan?” tanyaku lagi.
“Mmm… di kamar Tante aja, biar kita bisa ngobrol sambil nonton film, di kamar Tante ada film baru tuh!” ujar tanteku.
Oh god! what a miracle it this. Gila aku tidak menyangka aku bisa tidur sekamar, satu tempat tidur lagi, pikirku.
“Oke deh!” sahutku dengan girang.
Singkat cerita, waktu sudah menunjukkan pukul enam sore.
“Waaa…! Dewaaa…! udah mandi belum?” teriak tanteku memanggil.
“Bentar Tan!” jawabku.

Memang saat itu aku sedang membersihkan motor, melap motor adalah kebiasaanku, karena aku berprinsip kalau motor bersih terawat harga jualnya pasti tinggi. Pada saat itu pikiran kotorku dalam sekejap hilang. Setelah melap motor, aku bergegas mandi. Di kamar mandi tiba-tiba pikiran kotorku muncul lagi, aku berpikir dan mengkhayalkan kemaluan tanteku, “Gimana rasanya ya?” khayalku.

Terus aku berusaha menghilangkan lagi pikiran itu, tapi kok tidak bisa-bisa. Akhirnya aku mengambil keputusan dari pada nafsuku kupendam terus entar aku macam-macam, wah pokoknya bisa gawat. Akhirnya aku onani di kamar mandi. Pas waktu di puncak-puncaknya aku onani, tiba-tiba pintu kamar mandi ada yang mengetuk. Kontan saja aku kaget, ternyata yang masuk itu adalah tanteku. 

Mana pas bugil, sedang tegang lagi kemaluanku, wah gawat!
“Sibuk ya Wa?” tanya tanteku sambil senyum manja.
“Eh… mmm… so… so… sorry Tan, lupa ngunci,” jawabku gugup.
Tapi sebenarnya aku bangga, bisa menunjukkan batang kemaluanku pada tanteku. Panjang batang kemaluanku pas keadaan puncak bisa mencapai 15 cm, pokoknya “international size” deh.
“Oh nggak papa, cepetan deh mandinya, terus langsung ke kamar ya, ada yang pengen Tante omongin.”
“Oh my god, marah deh Tante, wah gawat nih,” pikirku.
Lalu aku cepat-cepat mandi, terus berpakaian di dalam kamar mandi juga, tidak sempat deh melanjutkan onani, padahal sudah di puncak.
Setibanya di kamar tanteku, aku melihat tante memakai celana pendek, sangat pendek, ketat, pokoknya seksi sekali, terus aku bertanya,
“Ada apa Tan, kayaknya gawat banget sih?” tanyaku takut-takut sambil duduk di atas tempat tidur.
“Enggak, Tante pengen cerita, tentang Oom-mu itu lho,” ujar tanteku.
“Emangnya Oom kenapa Tan?” tanyaku lagi.
Dalam hatiku sebenarnya aku sudah tahu oom itu orangnya agak lemah, jadi aku berharap tante menawarkan kemaluannya padaku. Dengan seksama aku medengarkan cerita tanteku itu.
“Sebenernya Tante nggak begitu bahagia sama Oom-mu itu, tapi dibilang nggak bahagia nggak juga, sebabnya Oom-mu itu orangnya setia, tanggung jawab, dan pengertian, yang bikin Tante ngomong bahwa Tante nggak bahagia itu adalah masalah urusan ranjang,” ujar tanteku panjang lebar.
“Maksud Tante?” tanyaku lagi.
“Ya ampun, masih nggak ngerti juga, maksud Tante, Oom-mu itu kalo diajak begituan suka cepet nge-down, nah ngertikan?” tanya tanteku meyakinkan aku.
“Ooo…” ucapku pura-pura tidak mengerti.
“Mmm… Wa, mau nggak nolongin Tante?” tanya tanteku dengan nada memelas.
“Bantu apa Tan?” tanyaku lagi.
“Kan hari ini sepi, terus Oom-mu kan nggak ada, juga sekarang Tante lagi terangsang nih, mau nggak kamu main sama Tante?” tanya tanteku sembari mendekatkan tubuhnya kepadaku.
Gila! Ternyata benar juga yang aku khayalkan, Tanteku minta! Cihui! ups tapi jangan sampai aku terlihat nafsu juga, pikirku dalam-dalam.
“Tapi Dewa takut Tante, nanti ada yang ngeliat gimana?” ucapku polos.
“Loh…! kan kamu ngeliat sendiri, emang di sini ada siapa? kan nggak ada siapa-siapa,” jawab tanteku meyakinkan.
“Ya udah deh,” ujar tanteku sambil memulai dengan menempelkan tangannya ke kemaluanku yang sebenarnya sudah menegang dari tadi.
“Wow… gede juga ya! Buka dong celanamu Wa!” ujar tanteku mesra.


Lalu kubuka celanaku dengan cepat-cepat, dengan cepat pula tanteku memegang kemaluanku yang sudah over size itu. Sambil mengocok batang kemaluanku dengan tangan kirinya, tangan kanan tanteku memegang payudaranya dan mengeluarkan bunyi-bunyi yang merangsang. “Emf… ehm… mmm… gede banget kemaluanmu Wa!” ujar tanteku.

Aku tidak terlalu mendengarkan omongan tanteku, soalnya aku sudah “over” sekali. Lalu tanteku mulai menempelkan kemaluanku ke mulutnya, dan dengan seketika sudah dilumatnya batang kemaluanku itu.

“Oh God! Eh… eh… ehm… e… nak… Tante… terus Tan…!” ujarku merasakan nikmatnya kuluman tanteku itu. Tanteku lalu merebahkan tubuhku di atas ranjangnya, lalu dengan ganas ia menyedot batang kemaluanku itu, lalu ia memutar tubuhnya dan meletakkan liang kemaluannya di atas mukaku tanpa melepaskan kemaluanku dari mulutnya. 

Dengan sigap aku langsung menjilat liang kemaluan tanteku. 
Merasakan itu tanteku mengerang keenakan. “Aaah… Wa… enak… terus Wa… terus jilat…!” erang tanteku keras-keras. Mendengar itu, nafsuku makin bertambah, dengan nafsu yang menggebu jilatan ke kemaluannya kutingkatkan lagi, dan akibatnya tanteku mengalami orgasme yang dahsyat, sampai-sampai mukaku kena semprotan cairan kewanitaannya. “Oh Dewa… Tante sayang kamu… uh… ka.. ka… mu ponakan Tante paling… heee… bat… aaah,” puji tanteku sambil mengerang merasakan nikmat.

Aku merasa bangga karena aku masih bertahan, lalu aku membalikkan tubuh tanteku sehingga ia terlentang. Kuangkat kedua kakinya sehingga terpampanglah liang kemaluannya berwarna pink merekah. Sebelum aku mulai menu utamanya, pertama aku melucuti pakaiannya terlebih dahulu, setelah terbuka, aku mulai memainkan mulutku di puting payudaranya, dan kemaluanku yang telah “over” tadi kuletakkan di atas perutnya sambil menggesek-gesekkannya. Perlahan aku menciumi tubuh tanteku dengan arah menurun, mulai dari puting terus ke perut lalu ke paha sampai akhirnya tiba di bibir kemaluannya. Dengan penuh nafsu aku menjilat, menyedot, sampai menggigit saking gemasnya, dan rupanya tanteku akan mengalami orgasmenya lagi. “Ooohh… Waaa… Tante mau keee… luuu.. aar! Aaah…!” erang tanteku lagi sambil menjambak rambut kepalaku sehingga wajahku terbenam di kemaluannya. “Wa, udah ah, Tante nggak kuat lagi, Oom-mu mana bisa kayak gini, udah deh Wa, lansung aja tante pengen langsung ngerasain itu-mu.”

Tubuhnya kutopang dengan tangan kiri, sementara tangan kiri membimbing batang kemaluanku mencari sarangnya. Melihatku kesulitan mencari liang kemaluan tanteku, akhirnya tanteku yang membimbing untuk memasukkan batang kemaluaku ke liang kemaluannya. Setelah menempel di lubangnya, perlahan kudorong masuk batang kemaluanku, dorongan itu diiringi dengan desahan tanteku. “Egghmm… terus Waa… pelan tapi terus Wa… egghhmm…!” desahan tanteku begitu merangsang. Aku sebenarnya tidak senang dengan permainan yang perlahan. Akhirnya dengan tiba-tiba dorongan batang kemaluanku, kukeraskan sehingga tanteku teriak kesakitan. “Aaahh… Waaa.. saaakitt… pelan-pelan… aargghhh…” teriak tanteku menahan sakitnya itu. Dan tidak percuma, batang kemaluanku langsung terbenam di dalam liang kehormatannya itu. Setelah itu batang kemaluanku, aku maju-mundurkan perlahan, untuk mencari kenikmatan.  JaguarQQ

Dengan gerakan perlahan itu akhirnya tanteku menikmati kembali permainan itu. “Ah… uh… terus Wa… enak sekali… itu-mu gede sekali… eggghh… lebih enak dari Oom-mu itu… terus Waaa…” erang tanteku keenakan. Lalu lama-lama aku mulai mempercepat gerakan maju-mundur, dan itu mendapat reaksi yang dahsyat dari tanteku, ia juga mulai memainkan pinggulnya, hingga terasa batang kemaluanku mulai berdenyut,

“Tan… saya mauuu… kelu… arrr… nih…!”
“Di dalam aja Waaa… Tante… juugaa… mauuu keeluaaarr… aaarrgghh…!”
Akhirnya kami keluar bersama-sama, kira-kira enam kali semprotan aku mengeluarkan sperma. Aaahh… begitu nikmatnya.

Setelah itu kucabut batang kemaluanku dari liang kemaluan tanteku, terus kuberikan ke mulut tanteku untuk dibersihkan. Dengan ganas tanteku menjilati spermaku yang masih ada di kepala kemaluanku hingga bersih. Setelah itu tanteku pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri, dan aku tetap berada di kamar, tiduran melepas lelah. Setelah tanteku selesai membersihkan diri, ia kembali ke kamar dan segera mencium bibirku, lalu ia bilang bahwa selama oom-ku di Singaraja, aku diharuskan tinggal di rumah tanteku dan aku jelas mengiyakan. Lalu tante juga bertanya apakah keadaan kostku bebas, maka kujawab iya. Lalu tante bilang bahwa kalau misalnya oom-ku ada di rumah, terus tanteku ingin main denganku, tanteku akan mencariku ke kost, aku hanya manggut-manggut senang saja.


JaguarQQ

Tante Terbaik Mengajarkanku Keindahan Tante Terbaik Mengajarkanku Keindahan Reviewed by AngelinaV on September 25, 2020 Rating: 5
Jaguarqq
Diberdayakan oleh Blogger.