MAU JADI JUTAWAN MENDADAK ? GABUNG AJA DI JAGUARQQ - AGEN BANDAR-Q ONLINE TERPERCAYA || AKSES LINK RESMI HANYA DI IDJAGUARQQ.INFO || TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANNYA

Bimbingan Dari Kedua Orang Tua

Agustus 30, 2020
JaguarQQ


Malam ini sangat suntuk tidak ada kerjaan yang bisa aku kerjakan, Papa dan Mama dari dari jam 9 tadi sudah masuk kamar tidur. Aku yang sudah bosan ingin tidur juga dan jam diruang tamu menunjukan pukul 10 malam. Saat aku hendak menuju kamarku dan melintasi kamar papa dan mama aku mendengar suara khas orang sedang bersetubuh. Aku segera mengintip apa yang sedang terjadi kamar papa dan mama dari lubang kunci dikamar mereka. Terlihat papa sedang menyetubuhi mama dengan posisi mama diatas dan papa dibawah.

Aku sangat terangsang melihat kejadian bersetubuh seperti itu dan malah aku juga sering melakukan hubungan intim dengan pacarku karena aku sudah kuliah di salah satu perguruan tinggi swata di kota S. Tapi kali ini walau aku hanya melihat tapi aku sangat terangsang melihat adegan bersetubuh papa dan mamaku karena mama sangat terlihat sangat menggairahkan dan terlihat lebih mengusai keadaan daripada dengan papaku.

Aku segera melepaskan celanaku dan mulai mengocok penisku sambil tetap melihat adegan berhubungan badan papa dan mama yang semakin liar. Terlihat papa kalah dari mama dan mama memang terlihat sangat haus sex. Mereka tidak pernah mengganti posisi dala berhubungan intim mungkin dari dulu mereka melakukannya dalam posisi biasa itu saja.  BandarQ Online
Aku yang sudah tidak tahan ingin memuncratkan spermaku akhirnya sperma keluar juga bersamaan dengan kepuasaan yang papa dan mama peroleh. Baru kali ini aku sangat merasakan kenikmatan yang tiada tara walau hany dengan onani saja. Dalam benakku berfikir bagaimana rasanya bercinta dengan mamaku.
Ketika selesai aku masih duduk dipinggir pintu kamar papa dan mama sambil menikmati sisa-sisa kenikmatan onaniku. Belum sempat aku mau menaikan celanaku tiba-tiba pintu kamar terbuka.

“Eh Danang apa yang kamu lakukan disini?” tanya mamaku saat membuka pintu. Nampaknya mama kaget aku duduk didepan kamar mama dan papa tanpa mengenakan pakaian dan saat itu banyak berceceran sperma dilantai yang tak lain adalah spermaku.
“Eh ma, enggak, enggak, gini, gini” aku tidak bisa berkata apa-apa saat mama bertanya sepert itu.
“Kamu mengintip mama dan papa berhubungan badan ya?” tanya mama dengan nada marah. Nampaknya ia tidak senang aku mengintip adegan percintaan mama dengan papa.
Aku belum sempat menjawab pertanyaan mama tiba-tiba papa ikut papa datang.
“Ada apa ma kok ribut-ribut malam-malam?”
“ini pa Danang ngintip saat kita berhubungan badan tadi,”
“Ooo..”
“Kok Cuma o pa”
“Ya apa yang harus aku katakan selain itu?”
“Ya harusnya papa marahi Danang karena itu perbuatannya tidak baik karena ini hanya boleh dilakukan oleh orang yang sudah menikah,”
“itulah kesalahan kebanyakan orang tua tidak mengjarkan masalah sex kepada anaknya sehingga bisa terjadi hubungan diluar nikah oleh mereka.”
“Tapi kalau ini dilakukan maka dia pasti juga ingin merasakan apa yang mereka lihat pa?”
“itulah tugas kita mengajari Danang jangan sampai melakukannya dengan orang lain sebelum dia menikah”
“trus sekarang gimana pa?”
“kita ajarakan kepada dia cara berhubungan badan dan cara memuaskan pasangan dan juga agar mereka tidak mengkhianati pasangan mereka.”
“okelah kalau gitu pa”
“Danang ayo sekarang masuk kamar papa dan mama untuk mulai mendapatkan pelajaran tentang sex”
“Benar pa boleh?” ucapku kepada papa.
“Boleh ayo cepat masuk”
“Aku segera masuk setelah papa dan mama masuk kekamar terlebih dahulu. Dalam pikiranku sudah tidak sabar lagi untuk segera menyetubuhi mama walau mungkin mereka hanya akan mencontohkan saja tapi aku sudah mempunyai akal bagaiaman cara bisa menyetubuhi mamaku.

Ya sekarang Danang papa dan mama akan memberi contoh kepada kamu tentang berhubungan intim yang benar. Benar dugaanku mereka hanya ingin memberi contoh saja dan tidak akan menturuhku untuk mempraktekannya. Beberapa jam mereka berseubuh akhirnya selesai sudah mereka mencotohnya cara berhubungan intim mereka kepada dan betul nampaknya selama ini mereka hanya melakukannya dengan gaya biasa saja.
Aku yang sudah tidak bisa menahan nafsu segera menjalankan ide gilaku.
“Pa, ma hanya itu saja?”
“trus kamu mau yang bagaimana?” tanya papa
“Kalau cuma begitu saja aku bisa melihatnya difilm, tapi Cuma seperti itu aku tidak tahu apakah aku bisa memuaskan pasanganku besuk jika sekarang tidak aku paraktekan”
“trus kamu maunya apa gung?”
“Ya aku ingin memratekan yang kaliyan contohkan,”
“trus dengan siapa gung sedangkan kamu blum menikah?”
“Ya dengan mama dunk pa kan papa dan mama yang mencontohkan dan aku adlah cowok sedangkan besuk aku harus memuaskan cewek jadi satu2nya cewek disini Cuma mama jadi mama harus mempraktekan dengan aku setelah menilai ku bagaiaman aku bisa memuaskan cewek atau tidak”
“Apa?? Mama tidak setuju! Itu perbuatan dosa melakukan hubungan sedarah”
“tapi benar juga yang dikatakan Danang ma”
“tapi pa.”
“sudahlah ma layani Danang sekarang, lagian mamakan sangat haus sex dan papa sudah tidak bisa mengimbangi mama mungkin dengan adanya Danang mama akan semakin terpuaskan”
“Ya udah lah kalau itu mau papa, mama akan puaskan Danang. Ya udah Danang hayo praktekan apa yang barusan kamu lihat
Aku mulai melakukan pemanasan kepada mama dan mama dan papa kaget karena aku sangat profesional dalam melakukan pemanasan termasuk saat aku menjilati vagina mama. Mama tdk pernah merrasakan hal itu sehingga dengan sangat terngsang untuk segera merasakn penisku yang lebih besar dari punya papa.
Aku mulai memasukan penis kedalam vagina mama dan memang benar vagina mama sangat enak walau sudah melahirkan satu anak tapi lebih enak dari pada punya pacarku. Dia sangat bisa memuaskan aku tapi aku juga tidak kalah dari mama sehingga mama sudah orgasme lebih dari lima kali.

“Oh Danang kamu memang benar2 hebat! Mama mau keluar lagi sayang”
“Danang juga mau keluar ma, kita dapat sama2 ya ma?”
“Iya sayang tapi jangan dikeluarin didalam sayang nanti mama bisa hamil!”
“tapi papa tadi dimasukan didalam?”
Mama belum sempat menjawab pertanyaanku tetapi ayah yang menjawabnya, “Karena papa sudah mandul gung.”
“aku kaget dan langsung memberhentikan gerakanku tapi mama tetap menggerakkan patatnya tapi dia tidak menyuruhku untuk tetap bergerak karena suasana saat itu menjadi tenang. Lama kelamaan mama juga berhenti dan orgasme yang kana datang tetunda.
“Apa itu benar pa?berarti selama ini aku tidak mempunyai adik bukan karena keadaan ekonomi kita?”
“ya bukanlah gung!!!!! Kalau ekonomi kita sangat baik bahkan kalau kita punya kesempatan punya anak 5 lagi juga masih cukup harta papa”
“memangya papa pengin anak segitu lagi?”
“enggak juga papa Cuma anak perempuan dari mama kamu. Tapi mungkin itu tidak akan terwujud dan mungkin hanya dari kamu papa berharap punya cucu perempuan saa kamu menikah nanti”
“kenapa harus menunggu nukah pa? kalau boleh aku mau menghamili mama. Kan tidak ada yang tahu kalau anak yang mama kandung nanti adalah anaku?” ucapku dan entah dari mana ide itu datang tetapi aku juga sangat takut jika papa marah dengan ucapanku tadi”
“Benar juga gung ucapanmu sekarang teruskan persetubuhan kaliyan dan hamili mamamu” ucap papa diluar dugaanku dan mungkin papa sedang tidak waras.

Tapi aku yang mendengarkan perkataan itu segera menggerakan peniske keluar masuk divagina mama lagi dan mama juga segera mengimbangi lagi. Mama tidak mau ambil pusing dengan perasaan apa yang ida ingin rasakan saat ini adalah mendapaatkan orgasme yang tertunda tadi bersama denganku.
Akhirnya kami berdua mendapatkan orgasme bersama dan malam itu kamar itu aku tiduri berdua dengan mamaku sedangkan papaku tidur dikamarku. Hubungan kami tidak berakhir disitu tapi setiap malam kami tetap melaksanakannya tetapi setelah mama memuaskan papa dulu sedangkan aku mendapatkan jatah yang kedua. Tidak apalah yang penting aku mendapatkan kepuasan yang tiada tara dari mama.
Satu bulan kami behubungan mama akhirnya hamil juga dan keluarga besaar kami sangan senang begitu juga dengan papa dan ia selalu bilang pokoknya anak sekaligus cucu dia itu harus perempuan. Setelah kehamilan mama papa lebih memberiku kesempatan untuk meyetubuhi mama.  JaguarQQ

Hari-hari yang ditunggu tuba akhirnya mama melahirkan bayi yang slema ini inginkan papa yaitu bayi perempuan yang sangat cantik seperti mama dan aku.Semua keluarga besarku sangat senang dan terutama dengan papaku. Setiap hari papa merawat bayi tersebut sedangkan yang ayahku justru tidak mengurusi dia sama sekli tetapi justru mengurusi ibunya atau mamaku. Aku terus melakukan hubungan badan dia mama dan papa tetap mengijinkan tetapi mama udah KB.
Sampai saat ini aku tetap melaksanakan hubungan ini.


JaguarQQ
Bimbingan Dari Kedua Orang Tua Bimbingan Dari Kedua Orang Tua Reviewed by AngelinaV on Agustus 30, 2020 Rating: 5

Ambil Satu Dapat Bonus Dua

Agustus 29, 2020

JaguarQQ


Sebut saja nama ku Vivi, wanita umur 28 thn dan orang-orang bilang bentuk tubuhku amatlah proposional, tinggi 155 cm berat 48kg dan ukuran buah dada 34B, ditunjang wajah cantik (itu juga orang-orang yang bilang) dan kulit putih cerah. Sebelumnya aku memang sering bekerja menjadi SPG pada pameran mobil dan banyak orang mengelilingi mobil yang aku pamerkan bukan utk melihat mobil tetapi untuk melihatku.
Menikah dengan Nando, 30 thn, seorang pekerja sukses. Kami memang sepakat utk tidak punya anak terlebih dahulu dan kehidupan seks kami baik-baik saja, Nando dapat memenuhi kebutuhan seks ku yang boleh dibilang agak hyper..sehari bisa minta 2 sesi pagi sebelum Nando berangkat kerja dan malam sebelum tidur.

Dan cerita ini berawal dari kesuksesan Nando bekerja di kantornya dan mendapat kepercayaan dari sang atasan yang sangat baik. Kepercayaan ini membuat dia sering harus bekerja overtime, pada awalnya aku bisa menerima semua itu tetapi kelamaan kebutuhan ini harus dipenuhi juga dan itulah yang membuat kami sering bertengkar karena kadang Nando harus berangkat lebih pagi dan lewat tengah malam baru pulang.

Dan mulailah cerita ini ketika Nando mendapat tanggung jawab untuk menangani suatu proyek dan dia dibantu oleh rekan kerjanya Bimo dari luar kota. Pertama diperkenalkan Bimo langsung seperti terkesima dan sering menatapku, hal itu membuatku risih. Bimo cukup tampan gagah dan kekar.
Karena tuntutan pekerjaan dan efisiensi kantor Nando memutuskan agar Bimo tinggal di rumah kami utk sementara. 
Dan memang mereka berdua sering bekerja hingga larut malam di rumah kami. Bimo tidur di kamar persis di seberang kamar kami.
Sering di malam hari aku berpamitan tidur matanya yang nakal suka mencuri pandang diantara sela-sela baju tidur yang aku kenakan. 
Aku memang senang tidur bertelanjang agar jika Nando datang bisa langsung bercinta.
Pernah suatu saat ketika pagi hari kami aku dan Nando bercinta di dapur waktu masih pagi sekali dengan posisiku duduk di meja dan Nando dari depan, tiba-tiba Bimo muncul dan melihat kami, dia menempelkan telunjuk dimulutnya agar aku tidak menghentikan kegiatan kami, karena kami sedang dalam puncaknya dan Nando yang membelakangi Bimo dan aku juga tidak tega menghentikan Nando, akhirnya ku biarkan Bimo melihat kami bercinta tanpa Nando sadari hingga kami berdua orgasme. Dan aku tahu Bimo melihat tubuh telanjangku ketika Nando melepaskan penisnya dan terjongkok di bawah meja.

Setelah kejadian itu Bimo lebih sering memperhatikan tiap lekuk tubuhku.
Sampai suatu waktu ketika pekerjaan Nando benar2 sibuk sehingga hampir seminggu tidak menyentuhku. Di hari Jum’at kantor tempat Nando bekerja mengadakan pesta dinner bersama di rumah atasan Nando . Rumahnya terdiri dari dua lantai yang sangat mewah di lantai 2 ada semacam galeri barang2 antik. Kami datang bertiga dan malam itu aku mengenakan pakaian yang sangat seksi, gaun malam warna merah yang terbuka di bagian belakang dan hanya dikaitkan di belakang leher oleh kaitan kecil sehingga tidak memungkinkan memakai BH, bagian bawahpun terdapat sobekan panjang hingga sejengkal di atas lutut, malam itu saya merasa sangat seksi dan Bimo pun sempat terpana melihatku keluar dari kamar. Sebelum berangkat aku dan Nando sempat bercinta di kamar dan tanpa sepengetahuan kami ternya Bimo mengintip lewat pintu yang memang kami ceroboh tidak tertutup sehingga menyisakan celah yang cukup untu melihat kami dari pantulan cermin, sayangnya karena letih atau terburu-buru mau pergi Nando orgasme terlebih dahulu dan aku dibiarkannya tertahan. 
Dan Bimo mengetahui hal itu.

Malam itu ketika acara sangat ramai tiba-tiba Nando dipanggil oleh atasannya untuk diperkenalkan oleh customer. Nando berkata padaku untuk menunggu sebentar, sambil menunggu aku ke lantai 2 untuk melihat barang2 antik, di lantai 2 ternyata keadaan cukup sepi hanya 2-3 orang yang melihat-lihat di ruangan yang besar itu. Aku sangat tertarik oleh sebuah cermin besar di pojokan ruangan, tanpa takut aku melihat ke sana dan mengaguminya juga sekaligus mengagumi keseksian tubuhku di depan cermin, tanpa ku sadari di sampingku sudah berada Bimo .
“Udah nanti kacanya pecah lho..cakep deh..!”, canda Bimo
“Ah bisa aja kamu Bimo”,balasku tersipu.
Setelah berbincang2 di depan cermin cukup lama Bimo meminta tolong dipegangkan gelasnya sehingga kedua tanganku memegang gelasnya dan gelasku.
“Aku bisa membuat kamu tampak lebih seksi”,katanya sambil langsung memegang rambutku yang tergerai dengan sangat lembut. Tanpa bisa mengelak dia telah menggulung rambutku sehingga menampak leherku yang jenjang dan mulus dan terus terang aku seperti terpesona oleh keadaan diriku yang seperti itu. dan memang benar aku terlihat lebih seksi. Dan saat terpesona itu tiba-tiba tangan Bimo meraba leherku dan membuatku geli dan detik berikutnya Bimo telah menempelkan bibirnya di leher belakangku, daerah yang paling sensitif buatku sehingga aku lemas dan masih dengan memegang gelas Bimo yang telah menyudutkanku di dinding dan menciumi leherku dari depan.
“Bimo apa yang kamu lakukan..lepaskan aku Bimo..lepas..!”,rontaku tapi Bimo tahu aku tidak akan berteriak di suasana ini karena akan mempermalukan semua orang.  BandarQ Online
Bimo terus menyerangku dengan kedua tanganku memegang gelas dia bebas meraba buah dadaku dari luar dan terus menciumi leherku, sambil meronta-ronta aku merasakan gairahku meningkat, apalagi saat tiba-tiba tangan Bimo mulai meraba belahan bawah gaunku hingga ke selangkanganku. 
“Bimo..hentikan Bimo aku mohon..tolong Bimo..jangan lakukan itu..”,rintihku, tapi Bimo terus menyerang dan jari tengah tangannya sampai di bibir vaginaku yang ternyata telah basah karena serangan itu. Dia menyadari kalau aku hanya mengenakan G-string hitam dengan kaitan di pinggirnya, lalu dengan sekali sentakan dia menariknya dan terlepaslah G-stringku. Aku terpekik pelan apalagi merasakan ada benda keras mengganjal pahaku. Ketika Bimo sudah semakin liar dan akupun tidak dapat melepaskan, tiba-tiba terdengar suara Nando memanggil dari pinggir tangga yang membuat pegangan himpitan Bimo terlepas, lalu aku langsung lari sambil merapikan pakaian ku menuju Nando yang tidak melihat kami dan meninggalkan Bimo dengan G-string hitamku. Aku sungguh terkejut dengan kejadian itu tapi tanpa disadari aku merasakan gairah yang cukup tinggi merasakan tantangan melakukan di tempat umum walau dalam kategori diperkosa.

Ternyata pesta malam itu berlangsung hingga larut malam dan Nando mengatakan dia harus melakukan meeting dengan customer dan atasannya dan dia memutuskan aku untuk pulang bersama Bimo. Tanpa bisa menolak akhirnya malam itu aku diantar Bimo, diperjalanan dia hanya mengakatakan “Maaf Vivi..kamu sungguh cantik malam ini.” Sepanjang jalan kami tidak berbicara apaun. Hingga sampai dirumah aku langsung masuk ke dalam kamar dan menelungkupkan diri di kasur, aku merasakan hal yang aneh antara malu aku baru saja mengalami perkosaan kecil dan perasaan malu mengakui bahwa aku terangsang hebat oleh serangan itu dan masih menyisakan gairah. Tanpa sadar ternyata Bimo telah mengunci semua pintu dan masuk ke dalam kamarku, aku terkejut ketika mendengar suaranya’, “Vivi aku ingin mengembalikan ini”‘ katanya sambil menyerahkan G-stringku berdiri dengan celana pendek saja, dengan berdiri aku ambil G-stringku dengan cepat, tapi saat itu juga Bimo telah menyergapku lagi dan langsung menciumiku sambil langsung menarik kaitan gaun malamku, maka bugilah aku diahadapannya. Tanpa menunggu banyak waktu aku langsung dijatuhkan di tempat tidur dan dia langsung menindihku. Aku meronta-ronta sambil menendang-nendang?”Bimo..lepaskan aku Bimo..ingat kau teman suamiku Bimo..jangan..ahh..aku mohon”, erangku ditengah rasa bingung antara nafsu dan malu, tapi Bimo terus menekan hingga aku berteriak saat penisnya menyeruak masuk ke dalam vaginaku, ternyata dia sudah siap dengan hanya memakai celana pendek saja tanpa celana dalam.

“Ahhhh?Biiimmm..kau..:’ Lalu mulailah dia memompaku dan lepaslah perlawananku, akhirnya aku hanya menutup mata dan menangis pelan..clok..clok..clok..aku mendengar suara penisnya yang besar keluar masuk di dalam vaginaku yang sudah sangat basah hingga memudahkan penisnya bergerak. Lama sekali dia memompaku dan aku hanya terbaring mendengar desah nafasnya di telingaku, tak berdaya walau dalam hati menikmatinya. Sampai kurang lebih satu jam aku akhirnya melenguh panjang “Ahhh?..” ternyata aku orgasme terlebih dahulu, sungguh aku sangat malu mengalami perkosaan yang aku nikmati. Sepuluh menit kemudian Bimo mempercepat pompaannya lalu terdengar suara Bimo di telingaku “Ahhh..hmmfff?” aku merasakan vaginaku penuh dengan cairan kental dan hangat sekitar tiga puluh deti kemudian Bimo terkulai di atasku.
“Maaf Vivi aku tak kuasa menahan nafsuku..”bisiknya pelan lalu berdiri dan meninggalkanku terbaring dan menerawang. hinga tertidur Aku tak tahu jam berapa Nando pulang hingga pagi harinya.

Esok paginya di hari sabtu seperti biasa aku berenang di kolam renang belakang,, Nando dan Bimo berpamitan untuk nerangkat ke kantor. Karena tak ada seorang pun aku memberanikan diri untuk berenang tanpa pakaian. Saat asiknya berenang tanpa disadari, Bimo ternyata beralasan tidak enak badan dan kembali pulang, karena Nando sangat mempercayainya maka dia izinkan Bimo pulang sendiri. Bimo masuk dengan kunci milik Nando dan melihat aku sedang berenang tanpa pakaian. Lalu dia bergerak ke kolam renag dan melepaskan seluruh pakaiannya, saat itulah aku sadari kedatangannya, “Bimo..kenapa kau ada di sini?” tanyaku, “Tenang Vivi suaimu ada di kantor sedang sibuk dengan pekerjaannya”, aku melihat tubuhnya yang kekar dan penisnya yang besar mengangguk angguk saat dia berjalan telanjang masuk ke dalam kolam “Pantas sajaku semalam vaginaku terasa penuh sekali”‘pikirku. Aku buru-buru berenang menjauh tetai tidak berani keluar dr dalam kolam karena tidak mengenakan pakaian apapun juga. Saat aku bersandar di pingiran sisi lain kolam, aku tidak melihat ada tanda2 Bimo di dalam kolam. Aku mencari ke sekeliling kolam dan tiba-tiba aku merasakan vaginaku hangat sekali, ternyata Bimo ada di bawah air dan sedang menjilati vaginaku sambil memegang kedua kakiku tanpa bisa meronta.

Akhirnya aku hanya bisa merasakan lidahnya merayapai seluruh sisi vaginaku dan memasuki liang senggamaku..aku hanya menggigit bibir menahan gairah yang masih bergelora dari semalam. Cukup lama dia mengerjai vaginaku, nafasnya kuat sekali pikirku. Detik berikutnya yang aku tahu dia telah berada di depanku dan penisnya yang besar telah meneyruak menggantian lidahnya? “Arrgghh..” erangku menahan nikmat yang sudah seminggu ini tidak tersentuh oleh Nando. Akhirnya aku membiarkan dia memperkosaku kembali dengan berdiri di dalam kolam renang. Sekarang aku hanya memeluknya saja dan membiarkan dia menjilati buah dadaku sambil terus memasukan penisnya keluar masuk. Bahkan saat dia tarik aku ke luar kolam aku hanya menurutinya saja, gila aku mulai menikamti perkosaan ini, pikirku, tapi ternyata gairahku telah menutupi kenyataan bahwa aku sedang diperkosa oleh teman suamiku. Dan di pinggir kolam dia membaringkanku lalu mulai menyetubuhi kembai tubuh mulusku..”Kau sangat cantik dan seksi Vivi..ahh” bisiknya ditelingaku.

Aku hanya memejamkan mata berpura-pura tidak menikmatinya, padahal kalau aku jujur aku sangat ingin memeluk dan menggoyangkan pantatku mengimbangi goyangan liarnya. Hanya suara eranggannya dan suara penisnya maju mundur di dalam vaginaku, clok..clok..clep..dia tahu bahwa aku sudah berada dalam kekuasaannya. Beberapa saat kemudian kembali aku yang mengalami orgasme diawali eranganku “Ahhh..” aku menggigit keras bibirku sambil memegang keras pinggiran kolam, “Nikmati sayang?”demikian bisiknya menyadari aku mengalami orgasme. Sebentar kemudian Bimo lah yang berteriak panjang, “Kau hebat Vivi..aku cinta kau..AAHHH..HHH” dan aku merasakan semburan kuat di dalam vaginaku. Gila hebat sekali dia bisa membuatku menikmatinya pikirku. Setelah dia mencabut penisnya yang masih terasa besar dan keras, aku reflek menamparnya dan memalingkan wajahku darinya. Aku tak tahu apakah tamparan itu berarti kekesalanku padanya atau karena dia mencabut penisnya dari vaginaku yang masih lapar.
Setelah Nando pulang herannya aku tidak menceritakan kejadian malam lalu dan pagi tadi, aku berharap Nando dapat memberikan kepuasan padaku. Dengan hanya menggenakan kimono dengan tali depan aku dekati Nando yang masih asik di depan komputernya di dalam kamar, lalu aku buka tali kimonoku dan kugesekan buah dadaku yang besar itu ke kepalanya dari belakang, berharap da berbalik dan menyerangku. Ternyta yang kudapatkan adalah bentakannya “Vivi..apakah kamu tak bisa melihat kalau aku sedang sibuk? Jangan kau ganggu aku dulu..ini untuk masa depan kita” teriaknya keras. Aku yakin Bimo juga mendengar teriakannya. Aku terkejut dan menangis, lalu aku keluar kamar dengan membanting pintu, lalu aku pergi ke pinggir kolam dan duduk di sana merenung dan menahan nafsu. Dari kolam aku bisa melihat bayangan di Nando di depan komputer dan lampu di kamar Bimo. Tampak samar-samar Bimo keluar dari kamar mandi tanpa sehelai benangpun menutupi tubuhnya. Karena di luar gelap tak mungkin dia melihatku.


Tanpa sadar aku mendekat ke jendelanya dan memperhatikan Bimo mengeringkan tubuh. Gila kekar sekali tubuhnya dan yang menarik perhatianku adalah penisnya yang besar dan tegang mengangguk-angguk bergoyang sekanan memanggilku. Aku malu sekali mengagumi dan mengaharapkan kembali penis itu masuk ke dalam vaginaku yang memang masih haus. Perlahan aku membelai-belai vaginaku hingga terasa basah, akhirnya aku memutuskan untuk memintanya pada Bimo, dengan hati yang berdebar kencang dan nafsu yang sudah menutupi kesadaran, aku nekat masuk ke dalam kamar Bimo dan langsung mengunci pintu dari dalam. Bimo sangat terkejut “Vivi..apa yang kamu lakukan?”, aku hanya menempelkan telunjuk di bibirku dan memberi isyarat agar tidak bersuara karena Nando ada di kamar seberang. Langsung aku membuka pakaian tidurku dan terpampanglah tubuh putih mulusku tanpa sehelai benagpun di hadapannya, Bimo hanya terperangah dan menatap kagum pada tubuhku. Bimo tersenyum sambil memperlihatkan penisnya yang semakin membesar dan tampak berotot. Dengan segera aku langsung berlutut di hadapannya dan mengulum penisnya, Bimo yang masih terkejut dengan kejadian ini hanya mendesah perlahan merasakan penisnya aku kulum dan hisap dengan nafsuku yang sudah memuncak.

Sambil mulutku tetap di dalam penisnya aku perlahan naik ke atas tempat tidur dan menempatkan vaginaku di mulut Bimo yang sudah terbaring, dia mengerti maksudku dan langsung saja lidahnya melahap vaginaku yang sudah sangat basah, cukup lama kami dalam posisi itu, terinat akan Nando yang bisa saja tiba-tiba datang aku langsung mengambil inisiatif untuk merubah posisi dan perlahan duduk di atas penisnya yang sudah mengacung tegang dan besar panjang. Perlahan aku arahkan dan masukan ke dalam lubang vaginaku, rasanya berbeda dengan saat aku diperkosanya, perlahan tapi pasti aku merasaskan suatu sensasi yang amat besar sampai akhirnya keseluruhan batang penis Bimo masuk ke dalam vaginaku “Ahh..sssfff..Braaam!” erangku perlahan menahan suara gairahku agar tidak terdengar, aku merasakan seluruh penisnya memenuhi vaginaku dan menyentuh rahimku. Sungguh suatu sensasi yang tak terbayangkan, dan sensasi itu semakin bertambah saat aku mulai menggoyangkan pantatku naik turun sementara tangan Bimo dengan puasnya terus memainkan kedua buah dadaku memuntir-muntir putingku hingga berwarna kemerahan dan keras “ahh..ahh..” demikian erangan kami perlahan mengiringi suara penisnya yan keluar masuk vaginaku clok..clok..clok? Tak tahan dengan nafsunya mendadak Bimo duduk dan mengulum buah dadaku dengan rakusnya bergantian kiri kanan bergerak ke leher dan terus lagi. Aku sungguh tak dapat menahan gairah yang selama ini terpendam.

Mungkin karena nafsu yang sudah sangat tertahan atau takut Nando mendengar tak kuasa aku melepaskan puncak gairahku yang pertama sambil mendekap erat Bimo dan menggigit pundaknya agar tidak bersuara, kudekap erta Bimo seakan tak dapat dilepaskan mengiringi puncak orgasmeku. Bimo merasakan penisnya disiram cairan hangat dan tahu bahwa aku mengalami orgasme dan membiarkanku mendekapnya sangat erat sambil memelukku dengan belaian hangatnya. Selesai aku orgasme sekiat 30 detik, Bimo membalikan aku dengan penisnya masih tertancap di dalam vaginaku. Bimo mulai mencumbuku dengan menjilati leher dan putingku perlahan, entah mengapa aku kembali bernafsu dan membalas ciumannya denga mesra, lidah kami saling berpagutan dan Bimo merasakan penisnya kembali dapat keluar masuk dengan mudah karena vaginaku sudah kembali basah dan siap menerima serangan berikutnya. Dan Bimo langsung memompa penisnya dengan semangat dan cepat membuat tubuhku bergoyang dan buah dadaku bergerak naik turun dan sungguh suara yang timbul antara erangan kami berdua yang tertahan derit tempat tidur dan suara penisnya keluar masuk di vaginaku kembali membakar gairahku dan aku bergerak menaik turunkan pantatku untuk mengimbangi Bimo.

Dan benar saja 10 menit kemudian aku sampai pada puncak orgasme yang kedua, dengan meletakan kedua kakiku dan menekan keras pantatnya hingga penisnya menyentuh rahimku. Kupeluk Bimo dengan erat yang membiarkan aku menikmati deburan ombak kenikmatan yang menyerangku berkali-kali bersamaan keluarnya cairanku. Kugigit bibirku agar tidak mengeluarkan suara, cukup lama aku dalam keadaan ini dan anehnya setelah selesai aku berada dalam puncak ternyata aku sudah kembali mengimbangi gerakan Bimo dengan menaik turunkan pantatku. Saat itulah kudengar pintu kamarku terbuka dan detik berikutnya pintu kamar Bimo diketuk Nando, “Bimo..kau sudah tidur?”, demikian ketuk Nando. Langsung saja Bimo melepaskan pelukannya dan menyuruhku bersembunyi di kamar mandi. Sempat menyambar pakaian tidurku yang tergeletak di lantai aku langsung lari ke kamar mandi dan mengunci dari luar. Sungguh hatiku berdebar dengan kerasnya membayangkan apa jadinya jika aku ketahuan suamiku.

Bimo dengan santai dan masih bertelanjang membuka pintu dan mengajak Nando masuk, Nando sempat terkejut melihat Bimo telanjang,”Sedang apa kamu Bimo” tanpa curiga dengan tempat tidur yang berantakan yang kalau diperhatikan dari dekat ada cairan kenikmatanku. Bimo hanya tersenyum dan mengatakan,”Mau tau aja..” Dasar Nando dia langsung membicarakan suatu hal pekerjaan dan mereka terlibat pembicaraan itu. Kurang lebih sepuluh menit mereka berbicara dan sepuluh menit juga hatiku sungguh berdebar-debar tapi anehnya dengan keadaan ini nafsuku sungguh semakin menjadi-jadi. Setelah Nando keluar, Bimo kembali mengunci pintu kamar dan mengetuk kamar mandi perlahan,”Vivi buka pintunya..sudah aman”. Begitu aku buka pintunya Bimo langsung menarik aku dan mendudukanku di meja dekat kamar mandi, langsung saja dibukanya kedua kakiku dan bless penisnya kembali memenuhi vaginaku “Ahhh..ahh..” erangan kami berdua kembali terdengar perlahan sambil terus menggoyangkan pantatnya maju mundur Bimo melahap buah dadaku dan putingku.  JaguarQQ

Sepuluh menit berlalu dan goyang Bimo semakin cepat sehingga aku tahu dia akan mencapai puncaknya, dan akupun merasakan hal yang sama “Braaam lebih cepat sayang aku sudah hampir keluar..” desahku “Tahan sayang kita bersamaan keluarnya”, dan benar saja saat kurasakan maninya menyembur deras dalam vaginaku aku mengalami orgasme yang ketiga dan lebih hebat dari yang pertama dan kedua, kami saling berpelukan erat dan menikmati puncak gairah itu bersamaan. “Braaammm..,” desahku tertahan. “Ahhh Vivi..kau hebat..” demikian katanya. Akhirnya kami saling berpelukan lemas berdua, sungguh suatu pertempuran yang sangat melelahkan. Saat kulirik jam ternyata sudah dua jam kami bergumul. “Terima kasih Bimo..kau hebat..” kataku dengan kecupan mesra dan langsung memakai pakaian tidurku kembali dan kembali ke kamarku. Nando tidak curiga sama sekali dan tetap berkutat dengan komputernya dan tidak menghiraukanku yang langsung berbaring tanpa melepas pakaianku seperti biasanya karena aku tahu ada bekas ciuman Bimo di sekujur buah dadaku. Malam itu aku merasa sangat bersalah pada Nando tapi di lain sisi aku merasa sangat puas dan tidur dengan nyenyaknya.

Esoknya seperti biasa di hari Minggu aku dan Nando berenang di pagi hari tetapi mengingat adanya Bimo, kami yang biasanya berenang bertelanjang akhirnya memutuskan memakai pakaian renag, aku syukuri karena hal ini dapat menutupi buah dadaku yang masih memar karena gigitan Bimo. Saat kami berenang aku menyadari bahwa Bimo sedang menatap kami dari kamarnya. Dan saat Nando sedang asyik berenang kulihat Bimo memanggilku dengan tangannya dan yang membuat aku terkejut dia menunjukan penisnya yang sudah mengacung besar dan tegang. Seperti di hipnotis aku nekat berjalan ke dalam.”Ron aku mau ke dalam ambil makanan ya..!” kataku pada Nando, dia hanya mengiyakan sambil terus berenang, Nando memang sangat hobi berenang bisa 2 jam nonstop tanpa berhenti.
Aku dengan tergesa masuk ke dalam dan menuju kamar Bimo. Di sana Bimo sudah menunggu dan tak sabar dia melucuti pakain renangku yang memang hanya menggunakan tali sebagai pengikatnya. “Gila kamu Bimo..bisa ketahuan Nando lho,” protesku tanpa perlawanan karena aku sendiri sangat bergairah oleh tantangan ini. dan dengan kasar dia menciumi punggungku sambil meremas buah dadaku “Tapi kamu menikmatinya khan?!,” goda Bimo sambil mencium leher belakangku. Dan aku hanya mendesah menahan nikmat dan tantangan ini. Yang lebih gila Bimo menarikku ke jendela dan masih dari belakang dia meremas-remas buah dadaku dan meciumi punggung hingga pantatku, “Gila kau Bimo, Nando bisa melihat kita,” tapi anehnya aku tidak berontak sama sekali dan memperhatikan Nando yang benar-benar sangat menikamti renangnya. Di kamar Bimo pun aku sangat menikmati sentuhan Bimo. “Vivi kamu suka ini khan?” tanyanya sambil dengan keras menusukan penisnya ke dalam vaginaku dari belakang. “AHH..Bimo..” teriakku kaget dan nikmat, sekarang aku berani bersuara lebih kencang karena tahu Nando tidak akan mendengarnya. Langsung saja Bimo memaju mundurkan penisnya di vaginaku..”Ahh.. Bimo lebih kencang..fuck me Bimo..puaskan aku Bimo..penismu sungguh luar biasa..Bimo aku sayang kamu..” teriakku tak keruan dengan masih memperhatikan Nando.

Bimo mengimbangi dengan gerakan yang liar hingga vaginaku terasa lebih dalam lagi tersentuh penisnya dengan posisi ini,”Vivi..khhaau hhebat..” desahnya sambil terus menekanku, kalau saja Nando melihat sejenak ke kamar Bimo maka dia akn sangat terkejut meilhat pemandangan ini, istrinya sedang bercinta dengan rekan kerjanya. Ternyata kami memang bisa saling mengimbangi, kali ini dalam waktu 20 menit kami sudah mencapai puncak secara bersamaan “Teruuus Bimo lebih khheeenncang..ahhhh aku keluar Braaaaam”, teriaku. “Aaakuu juga Tyyaaasss..nikkkkmat ssekali mmmeemeekmu..aahhhhh.” teriaknya bersamaan dengan puncak kenikmatan yang datang bersamaan. Setelah itu aku langsung mencium bibirnya dan kembali mengenakan pakaian renangku dan kembali berenang bersama Nando yang tidak menyadari kejadian itu.
Setelah itu hari-hari berikutnya sungguh mendatangkan gairah baru dalam hidupku dengan tantangan bercinta bersama Bimo. Pernah suatu saat ketika akhirnya Nando mau bercinta denganku di suatu malam hingga akhirnya dia tertidur kelelahan, aku hendak mengambil susu di dapur dan karena sudah larut malam aku nekat tidak mengenakan pakaian apapun. Saat aku membungkuk di depan lemari es sekelebat ku lihat bayangan di belakangku sebelum aku menyadari Bimo sudah di belakangku dan langsung menubruku dari belakang. Penisnya langsung menusuk vaginaku yang membuatku hanya tersedak dan menahan nikmat tiba-tiba ini. Kami bergumul di lantai dapur lalu dia mengambil kursi dan duduk di atasnya sambil memangku aku, “Bimo kamu nakal” desahku yang juga menikmatinya dan kami bercinta hingga hampir pagi di dapur. Sungguh bersama Bimo kudapatkan gairah terpendamku selama ini.
Akhirnya ketika proyek kantor Nando selesai Bimo harus pergi dari rumah kami dan malam sebelum pergi aku dan Bimo menyempatkan bercinta kembali.


JaguarQQ

Ambil Satu Dapat Bonus Dua Ambil Satu Dapat Bonus Dua Reviewed by AngelinaV on Agustus 29, 2020 Rating: 5

Mencoba Menghasilkan Si Kecil

Agustus 29, 2020
JaguarQQ


Nadia baru saja melangsungkan perkahwinan dengan kekasihnya, Farid, Mereka berdua sudah lama bercinta, sejak dari sekolah menengah lagi. Nadia seorang setiausaha di sebuah syarikat swasta, mempunyai paras rupa yang amat jelita, dengan potongan badan yang amat memberahikankan, 36D-26-35. Manakala Farid pula seorang pegawai di sebuah bank di ibu negara. Farid juga tidak kurang segak dan kacak. Jika dilihat dari luaran, mereka berdua ibarat pinang dibelah dua.

Mereka berdua dibesarkan dengan cara kebaratan oleh ibu bapa mereka. Nama saja Melayu dan Islam, berdua tidak pernah solat dan puasa, cuma mereka tidak minum arak. Malah sejak mereka bercinta daripada tingkatan empat lagi, iaitu ketika mereka berusia 16 tahun, mereka sudah kerap menikmati persetubuhan. Farid bertuah dapat memiliki dan menikmati badan montok dan mantap Nadia yang menjadi rebutan ramai ketika di sekolah, universiti, mahupun di pejabat.  BandarQ Online

Nadia menyerahkan cipap tembam dan dubur ketatnya untuk dinikmati Farid atas dasar cinta. Malah dia rela jika Farid membuntingkannya kerana dia tahu Farid akan sentiasa bersamanya. Farid pula memang jarang membazirkan air maninya. Rugi rasanya jika dia tidak memancutkan benihnya ke dalam pantat Nadia yang amat tembam dan lembut itu. Pernah beberapa kali dia memancut di luar tapi rasanya kurang nikmat jika dibandingkan dengan memancut di dalam pantat Nadia.

Ramai lelaki yang geramkan badan Nadia. Dia berketinggian sederhana dan bertubuh berisi. Kulit Nadia putih dan gebu. Malah melihatkan paha dan betis dia saja membuat zakar mencanak. Bila Nadia memakai seluar berkain kapas lembut, kepadatan dan kelebaran bontot dia amat terserlah. Nadia juga mempunyai tundun pantat yang amat tembam sehingga bentuknya dapat dilihat dengan jelas jika seluar yang dipakainya agak ketat. Ramai lelaki melancap membayangkan Nadia.

Di sebalik perasaan cinta Farid pada Nadia, dia juga ketagih dengan keenakan tubuh isterinya itu. Walaupun dia tidak pernah mengawan dengan perempuan lain, dia pasti tidak ada yang lebih enak daripada Nadia. Malah, dia berasa amat bertuah dan bangga apabila rakan-rakannya memuji akan betapa ranum dan mantapnya tubuh Nadia. Zakar Farid tidaklah sebesar mana tapi disebabkan pantat Nadia yang sempit dan tembam, dia masih dapat merasa nikmat kemutan pantat Nadia.

Perkahwinan Nadia dan Farid diadakan secara besar-besaran kerana mereka mempunyai keluarga yang berada. Sehari selepas acara persandingan, mereka pergi berbulan madu di Eropah selama dua minggu. Dan kerana mereka sudah lama mengawan bersama, mereka tidak berniat untuk menangguhkan mendapat anak. Tidak seperti pasangan pengantin yang lain yang mahu menikmati kemanisan persetubuhan sepuas-puasnya sebelum komited membina sebuah keluarga.

Namun Nadia menyimpan sesuatu di dalam hatinya. Selama ini, atas dasar cinta, dia rela membuntingkan anak Farid walaupun tanpa ikatan perkahwinan. Bagi Nadia, tubuhnya milik lelaki yang dicintainya dan mencintainya. Tapi, walaupun selama ini dia menyerahkan rahimnya dipancut dengan air mani Farid, dia tidak juga bunting. Malah, dia takut juga bahawa zakar Farid yang kecil dan pendek itu tidak mampu memancut banyak dan deras; tidak cukup untuk membuntingkannya.

Tetapi Nadia tidak cepat berputus asa. Secara sendirian dia pergi berjumpa doktor pakar, namun berita yang diterimanya menambah kerisauannya. Setelah menjalankan ujian ke atas Nadia, doktor itu mengesahkan bahawa dia sebenarnya sangat subur; dan jika hanya setitik benih masuk ke dalam pantatnya dia mampu mengandung. Malah doktor itu juga mengatakan bahawa walaupun tanpa ujian klinikal itu, cukup dengan melihat bentuk tubuh Nadia sudah tahu betapa suburnya tubuh dia.

Doktor muda itu menjalankan pemeriksaan di luar kelaziman ke atas Nadia. Walaupun dia terikat dengan deklarasi professionalisme kedoktoran, kemantapan badan Nadia tidak mahu disia-siakan. Dia menyuruh Nadia berbogel tanpa diberi baju sementara. Mencanak zakar doktor itu apabila buah dada Nadia yang bersaiz 36D yang putih dan bulat itu terdedah. Apatah lagi di celah kepitan paha montok dan gebu Nadia kelihatan cipap yang paling tembam dan paling comel pernah dilihatnya.

Disuruhnya Nadia berbaring di atas tilam dan diangkatnya paha Nadia ke atas. Terpampanglah kesuburan dan ketembaman vagina Nadia di depan matanya. Tidak cukup dengan itu, dia kemudian menyuruh Nadia berpusing dan menonggeng. Mendengus doktor muda itu dengan kepadatan dan kelebaran bontot Nadia. Dia juga menguak belahan bontot itu dan melihat betapa ranum dan bersih simpulan dubur Nadia. Banyak air mani dia terbazir melancapkan bayangan cipap dan dubur Nadia.

Hanya satu kesimpulan saja – Suaminya, Farid, adalah lelaki mandul. Nadia menangis di sepanjang perjalanan pulang daripada klinik tersebut. Punah harapannya untuk membuntingkan anak Farid. Punah harapannya untuk membina keluarga bahagia bersama Farid. Bagaimana harus dia memberitahu Farid keadaan ini? Farid tentu akan marah kerana ego lelakinya tercabar apabila diberitahu bahawa perempuan sesubur Nadia pun tak mampu dibuntingkannya. Silap haribulan, Farid akan meninggalkannya.

Sementara rumah baru disiapkan, Nadia bersetuju untuk tinggal sementara di rumah keluarga Farid. Lagipun, rumah besar itu hanya dihuni oleh ibu dan bapa Farid dan adik Farid bernama Fariz yang berusia 18 tahun. Farid mewarisi kecantikan ibunya manakala Fariz mewarisi kekacakan bapanya. Fizikal Farid sedikit feminine manakala tubuh Fariz memang maskulin. Sebab itulah Nadia jatuh cinta dengan Farid – Lelaki itu kacak dan baik. Dia juga tidak kasar dan lemah lembut.

Namun, akibat daripada pewarisan itu, Farid tidak mempunyai zakar yang benar-benar jantan. Alat pembiakan Farid itu kecil dan pendek. Fariz pula, kerana mewarisi daripada bapanya, mempunyai zakar yang luar biasa jantannya. Batang zakar Fariz panjang dan gemuk, manakala kantung telurnya besar dan berat. Pendek kata, Fariz sangat jantan. Nadia tidak pernah melihat zakar Fariz secara zahir tapi dia pernah terlihat bentuknya di sebalik seluar pendek yang selalu dipakai Fariz.

Pada awalnya, Nadia tidak kisah itu semua. Ini kerana pantat Nadia sangat tembam dan sempit, jadi ia tetap memberikan kenikmatan kepada dia dan Farid sewaktu bersetubuh. Lagi pula, seperti Farid, dia tidak pernah dijamah lelaki lain selain Farid. Kawan-kawan Nadia selalu bercerita tentang nikmat dirodok oleh zakar besar dan jumlah benih yang dipancutkan tapi Nadia tidak kisah itu semua kerana dia sangat cintakan Farid. Dia tidak sampai hati untuk berfikir tentang kejantanan lelaki lain.


Berbeza dengan abangnya, Fariz tidak pernah kekal dengan satu perempuan. Kejantanan yang dimilikinya tidak disia-siakan dan dia telah menikmati ramai perempuan; baik budak sekolah, pelajar universiti, tunang orang mahupun isteri orang. Dan akibat sifat kejantanan Fariz yang melampau itu, dia sentiasa akan membuktikan kejantanannya dengan meledakkan setiap pancutan air maninya yang sentiasa pekat dan subur ke dalam pantat pasangannya setiap kali dia mengawan.
Tapi sebenarnya ini bukanlah sifat asal Fariz. Dia mula bertukar menjadi kasanova selepas pertama kali bertemu dengan Nadia empat tahun lepas ketika dia berusia 14 tahun. Ketika itu Nadia dan Farid berusia 24 tahun. Walaupun Nadia dan Farid telah bersama lapan tahun sebelum itu, mereka berdua hanya mendedahkan percintaan masing-masing empat tahun lepas ketika mereka merancang untuk bercuti bersama di Bali. Atas arahan ibu bapa Farid, Fariz harus pergi bersama mereka.

Fariz tidak dapat melupakan bagaimana dia terlihat abangnya dan Nadia mengawan pada malam pertama di Bali. Farid terlupa mengunci pintu yang menghubungkan dua bilik itu dan ketika Fariz mahu mengambil telefonnya yang tertinggal di bilik Farid, dia terhenti di sebalik pintu dan menyaksikan dua insan sedang bersetubuh. Itulah pertama kali dia melihat seorang perempuan berbogel, dan dia terus jatuh cinta kepada Nadia yang 10 tahun lebih tua daripadanya.

Mata Fariz tidak berkedip menikmati keindahan tubuh badan Nadia. Dia sudah banyak kali melihat majalah dan menonton video lucah namun pada penglihatannya bentuk badan Nadia jauh lebih sempurna daripada semua model atau pelakon lucah. Dia lihat abangnya sedang bernafsu menetek buah dada Nadia yang bulat dan tegang. Dia lihat abangnya menongkah paha dan betis Nadia yang montok dan gebu itu. Dia juga lihat pantat Nadia yang bersih dan tembam itu dijolok abangnya.

Sejak daripada itu, Fariz sering berangankan menyetubuhi Nadia. Entah berapa banyak air maninya terbazir dengan bayangan tubuh Nadia. Dia juga sudah mula memikat dan menjamah tubuh gadis satu per satu. Niatnya cuma satu, dia mahu mencari yang bertubuh sesempurna Nadia dan jika dia berjumpa, gadis itulah yang bakal hidup bersamanya. Namun setiap gadis yang diratahnya tidak sama macam Nadia, ada saja yang kurang. Jadi dia teruskan usaha mencari tubuh idamannya.

Apabila Nadia sampai ke rumah keluarga Farid, tidak ada seorang pun di situ. Ibu bapa Farid mungkin sudah keluar, manakala Fariz memang jarang di rumah. Dia terus saja mandi dan ingin berehat dan tidur seketika untuk melupakan sementara rasa gundahnya. Selesai mandi, dia memakai seluar pendek berkain kapas yang selesa dan berbaju nipis tanpa memakai baju atau seluar dalam. Dia terus terlelap apabila merebahkan tubuhnya ke atas katil tanpa menutup pintu bilik.

Fariz pulang ke rumah dengan gembira. Dia baru saja berjaya mengayat seorang budak sekolah berusia 16 tahun. Dia yakin akan dapat menjamah tubuh muda itu esok. Dia berjalan melintasi bilik kelamin abangnya dan Nadia namun dia terhenti dan menjenguk melalui pintu bilik yang tidak tertutup rapat. Kelihatan wanita idamannya sedang tidur lena. Ketika itu Nadia tidur meniarap dengan hanya berseluar pendek ketat. Geram Fariz melihat kemontokan dan kegebuan bontot dan paha Nadia, satu-satu cinta hatinya.

“Peerghhh….peluang terbaeekkk ni…Bukan senang bak dapat tengok..” niat jahat Fariz mula timbul.
Dia memberanikan dia mendekati tubuh ranum Nadia. Seluar pendek Nadia yang berkain nipis dan lembut itu menampakkan kepadatan bontot Nadia. Dengan berhati-hati dia menggunakan satu jari untuk menyelak bukaan seluar Nadia. Berderau darah muda Fariz apabila pantat Nadia yang amat tembam dan bersih itu mula kelihatan. Geram Fariz menjadi-jadi dan kalau diikutkan hatinya, mahu saja dia meramas dan menyonyot bibir pantat Nadia. Fariz sudah mula berfikir dengan zakarnya.

“Aduhaiiii…Kak Nadia..Kak Nadia..Kau betul-betul buat aku gerammmmm….” Fariz mula nekad membuat rancangan.
Apa nak jadi, jadilah. Dia tahu ibu bapanya hanya akan pulang petang nanti. Dia juga tahu Farid biasanya pulang malam. Satu demi satu pakaiannya ditanggalkan. Mulanya niat dia hanya untuk melancap sambil melihat badan gebu dan montok Nadia. Semakin dibelai semakin mencanak zakarnya. Dia juga perasan bahawa zakarnya kali ini mampu membesar lebih daripada biasa. Kalau biasanya zakarnya akan memanjang sebanyak 7 inci, tetapi hari ini zakarnya dapat memanjang sebanyak 8 inci, lebih 1 inci. Telurnya menegang dan batangnya membengkok akibat terlalu geram dan berahi dengan tubuh bogel di depannya itu.
“Ya allah…panjang giler batang aku dibuatnya…Ini semua pasal penangan Kak Nadia la ni…” Fariz sendiri terkejut dibuatnya.

Dengan tidak berfikir, Fariz naik ke atas katil. Berdegup-degup jantungnya ketika itu. Empat tahun dia menahan rasa. Dia harus bertindak cepat kalau tidak melepas. Dia tahu Nadia akan membantah jadi dia harus berada dalam tubuh Nadia secepat mungkin. Perlahan-lahan dia menyorot seluar pendek Nadia ke bawah. Meleleh air liurnya melihat betapa lebar dan padatnya bontot Nadia. Di sebalik belah bontot itu, dia juga melihat ketembaman dan kesegaran pantat Nadia. Fariz sudah tidak sabar.

Perlahan-lahan dia memanjat ke atas belakang Nadia yang sedang tidur lena meniarap dan membawa zakarnya rapat ke bibir pantat Nadia yang tertutup rapat. Dia meletak air liurnya ke keseluruhan zakarnya untuk pelinciran. Apabila kepala zakarnya menyentuh bibir pantat Nadia dia merasakan seperti satu renjatan dan dengan itu lepaslah takuk zakarnya ke dalam lubuk pantat wanita idamannya. Nadia mula menggeliat dalam lena apabila dia terasa seperti ada sesuatu di pantatnya. Lena betul dia terlelap kali ini.

Apabila Nadia mula menggeliat itu, secara semula jadi zakar Fariz semakin menyelinap ke dalam. Meremang bulu roma Fariz kerana dia merasa kenikmatan yang amat sangat. Separuh daripada zakarnya telah berada di dalam lubuk pembiakan Nadia. Fariz hilang sabar. Inilah saatnya. Sekali dia menarik nafas lalu dia menyantak keseluruhan zakarnya ke dalam pantat subur Nadia.

“Yeaarrghh….aarghhh….!!!” Fariz mengerang kuat sewaktu menyantak masuk batang zakarnya dengan kasar.

Nadia tersentak dengan santakan padu Fariz lalu terjaga daripada lenanya. Pantatnya kini terasa sendat.
“Oohh my god…Farizzz…apa kau buat nii…Lepaskan Kak Nadia..Ooohh godd!!” Nadia menjerit kecil.
Melalak Nadia apabila dia menyedari bahawa Fariz sedang meradak bontot padatnya. Apabila Nadia melalak, Fariz dengan rakus menyantak-nyantak pantat subur Nadia dengan padat dan dalam.
“Come on..Kak Nadia..aahh..aarghh…Kejap je…Fariz nak kejap je..” jawab Fariz berselang-seli dengan erangannya.

Apabila Nadia mula meronta, Fariz memeluk badan montok Nadia dengan erat supaya zakarnya tidak terlepas keluar. Tapi, mana mungkin zakar sepanjang dan segemuk itu boleh terkeluar kerana ia sedang berada jauh di dalam lubuk pembiakan Nadia yang sempit dan lembut itu. Dalam keadaan tertiarap, nafas Nadia mula sesak. Buah dada montoknya penyek tertekan dengan bebanan tubuh Fariz yang sedang menindih belakang tubuhnya

“Oouuhh…God…Don’t do this..Fariz…Oohhh..Shit..fuck..!..Arghh..Ya allah…oohh god..!” Nadia mula meronta-ronta sambil kakinya semakin terkangkang lebar…
Nadia berusaha menggelinjang dengan harapan untuk melepaskan diri namun tubuh Fariz yang tegap itu terlalu kuat untuknya. Malah, perbuatan Nadia itu membuatkan zakar Fariz semakin terperosok jauh ke dalam pantat tembamnya. Walaupun tuan badan tidak merelakan, namun pantat Nadia telah tewas dan mula mengeluarkan lendir nafsu yang pekat dan melekit. Pantat Nadia akur dengan kejantanan Fariz dan kakinya mula membuka luas untuk mengizinkan belalai jantan itu melapah lubuk subur wanita itu.  JaguarQQ

Fariz merasakan seperti berada di kayangan. Tak tercapai dek akal kelazatan badan Nadia. Dah berpuluh betina dia jamah dan pancut namun tidak ada yang selazat tubuh yang sedang dinikmatinya itu. Manalah dia akan cari tubuh yang sama seperti ini. Bontot debab Nadia terasa sangat empuk setiap kali dia menyantak padat ke dalam pantat yang maha tembam itu. Fariz merengek-rengek seperti budak kecil kerana menanggung kesedapan yang melampau. Cinta dia kepada Nadia tiada taranya.

“Aarghhh…fuck..! Fuck..damn..I love you Kak Nadia… You have got a tight pussy..!” Fariz mengeluh kesedapan.

“Aaahh..please Fariz..Jangan buat macam ni pada akak…please..Tolong jangannn…” Nadia masih berusaha merayu untuk kali terakhir.

Walaupun tanpa rela, seluruh tubuh Nadia tewas kepada kejantanan Fariz. Selepas hanya 10 minit tubuh bogel Nadia tersentak-sentak kekejangan. Dia merasakan puncak kenikmatan yang maha hebat. Tangannya mencengkam cadar dan bontotnya menonggeng tinggi akibat kepuasan yang amat sangat. Fariz memeluk tubuh montok Nadia erat sambil menyantak padat supaya cinta hatinya itu merasa kenikmatan semaksimum boleh. Sayu dia melihatkan Nadia dalam keadaan begitu.

“Ooohh..uuhh..shitt..stop…don’t..Fariz..don’t…Fariz..stop…God…Don’t…stop…DON”T STOP FARIZ..JANGAN BERHENTI…!!!..” akhirnya Nadia menjerit tidak tertahan….

Nadia telah tewas sepenuhnya. Dia tidak pernah merasakan kepuasan sebegitu rupanya walaupun sudah lama mengawan dengan Farid. Zakar Farid tak cukup jantan untuk memuaskan pantatnya sampai begitu sekali. Dua minit dia menikmati puncak kepuasan akibat ditebuk Fariz dengan ganas. Kejantanan Fariz memang hebat; dua kali lebih panjang dan dua kali lebih gemuk daripada zakar Farid. Nadia kini telah lembik dan tak bermaya untuk melawan lagi. Dia terpaksa menyerah kepada Fariz.
“That’s it Kak Nadia…I’m fucking you hard..! Macam tu la…sayang..Yeaahh..baby..!” Sorak Fariz gembira dengan penyerahan Nadia.

Setelah Nadia kembali tenang, Fariz kembali memeluk erat tubuh bogel bidadarinya. Disantaknya bontot Nadia padat-padat. Dia gigitnya tengkuk Nadia lembut-lembut. Semakin lama semakin padat, semakin padu jolokan Fariz ke dalam pantat tembam Nadia. Fariz masih remaja dan sudah tentu zakarnya sangat kuat. Kebiasaannya dia meratah perempuan selama sejam baru mahu memancut tetapi pantat Nadia lain macam sedapnya. Pantat bidadarinya sangat lembut dan sempit.

Cuma 20 minit berlalu dan kini kantung telur Fariz sudah selesai menghasilkan benih mani yang sangat subur dan sangat pekat. Fariz menyedari hal ini tapi sebenarnya dia belum bersedia untuk memancut. Dia mahu manjamah Nadia sekurang-kurangnya sejam. Tubuh seenak ini harus dinikmati selama boleh. Lagipun dia tidak tahu bila lagi dia akan menjamah Nadia. Namun, badan Nadia terlalu ranum dan lazat. Fariz juga akan tewas. Ini baru dikatakan buku bertemu ruas.

“Eeerghh…tahan Fariz..tahan…You can’t do it..Bertahan sikit lagi…eerrgghhh..aarkk..tahan…” Fariz sedaya-upaya cuba menahan klimaksnya…

Walaupun tanpa rela kerana mahu mengawan lebih lama, Fariz akur dengan kesuburan dan kelazatan lubuk betina Nadia. Dia tak berkuasa untuk menahan benih jantannya yang sudah memenuhi kantung telurnya sejak dari tadi. Dia kembali memeluk badan mantap Nadia yang tertiarap dengan erat; dia kembali menggigit tengkuk mulus Nadia dengan lembut. Dia menyantak-nyantak lubuk betina Nadia dengan padu sehingga paha gebu Nadia terangkat dan bontot padat Nadia tertonggeng.

Ketika itu meledaklah semburan air mani yang amat pekat dan putih daripada takuk zakar Fariz terus ke dalam rahim betina Nadia. Sekali lagi Nadia melalak dan meraung akibat tersentak dengan ledakan benih-benih Fariz yang deras dan banyak itu. Pantat tembam Nadia mengemam dan mengepam belalai Fariz supaya dia memancut dengan lebih banyak dan lebih deras. Nadia menggelupur dan menggeletek akibat dibenihkan dan dibuntingkan Fariz sedemikian rupa.

“Ooohh yearrgggghhh….Ohhh good god…..aahhkk…aarrgghh..BANYAKNYA AIR MANI AKUUU..!!!…” Fariz meraung-raung seperti orang tidak siuman…

Crot! Crot! Crot! Creettt! Benih jantan Fariz bukan saja memancut, tetapi sudah ditahap membuak akibat kelazatan yang tak tercapai dek akal. Dia terus melepaskan benih buntingnya tak henti-henti ke dalam pantat subur Nadia. Nadia terus menggelupur manakala Fariz menggigil melalui detik pembuntingan itu. Air mata Fariz pula menitis akibat perasaan cinta melampau kepada isteri abangnya dan juga akibat pancutan yang paling nikmat pernah dirasainya. Oh Nadia!!!

Entah berapa belas das pancutan dilepaskan Fariz ke dalam tubuh pasangan mengawannya. Tidak ada persoalan lagi. Nadia sudah pasti akan buntingkan anak Fariz. Seperti kata doktor, tubuh Nadia sangat subur, malah setitik air mani boleh membuntingkan Nadia. Inikan pula pancutan yang sepadu dan sebanyak pancutan Fariz tadi. Puas sudah Fariz membuktikan cintanya kepada Nadia. Dia telah membenihkan Nadia itu sebagai bukti perasaannya kepada perempuan ranum itu.

Selepas 10 minit membiarkan lelehan air mani sehingga ke titisan terakhir, dia menarik kejantanannya keluar dengan berhati-hati. Dilihatnya tidak ada setitik pun benihnya ikut keluar sekali. Fariz meletakkan bantal di bawah perut Nadia supaya saluran pantatnya condong ke atas bagi mengelakkan benihnya meleleh keluar. Dalam keadaan tertiarap dengan bontotnya yang tertonggeng tinggi Nadia masih teresak-esak namun dia sendiri pun membiarkan bontot tembamnya menadah ke atas. Dia juga tidak mahu benih Fariz yang subur itu terbazir.

Kesuburan pantat Nadia terbukti apabila 2 bulan kemudian dia terus bunting setelah kejadian itu. Farid sangat gembira kerana disangkanya benih dia yang dibiakkan oleh Nadia. Farid tidak tahu bahawa Nadia membuntingkan anak adiknya sendiri. Fariz pula semakin gilakan Nadia kerana betina bunting itu semakin mantap dan montok. Bontot Nadia semakin melebar dan cipap Nadia semakin menembam. Namun itu adalah rahsia mereka berdua. Nadia telah menjadi milik Fariz. Walaupun itulah kali pertama dan terakhir Fariz berzina dengan Nadia, dia berjaya meninggalkan pewaris dari air maninya. Zakar dan benih Fariz berjaya menghamilkan Nadia secara haram.


JaguarQQ

Mencoba Menghasilkan Si Kecil Mencoba Menghasilkan Si Kecil Reviewed by AngelinaV on Agustus 29, 2020 Rating: 5

Percobaan di Hutan yang Menyenangkan

Agustus 28, 2020
JaguarQQ


Pada suatu pagi, sekitar pukul 08:30, aku yang sedang suntuk pergi ke sebuah hutan cagar alam kecil di selatan kota, Kota kecil ini sudah ku singgahi sekitar 3 minggu, dan aku masih lumayan betah. Segera kuparkir motor di tempat titipan motor, dan menyusuri jalan setapak masuk hutan yang sekarang sedang sepi karena memang bukan hari libur.

Terasa sangat sejuk, pagi hari hiking menikmati rerimbunan pohon pinus di hutan cagar alam itu. Ketika sedang berjalan menikmati kesunyian dan kesejukan hutan, aku melihat sesosok gadis manis berjilbab sedang duduk disebuah bangku dibawah sebuah rumah kayu yang memang disediakan untuk beristirahat. Dari bajunya yang atasan putih dan bawahan rok abu-abu, aku tau kalau dia adalah seorang siswi SMU. Segera otak kotorku bekerja dan membuat terangsang.
Bayangkan, menikmati memiaw gadis cantik berjilbab pelajar SMU ditengah hutan yang sunyi dan sejuk ini. Segera aku menghampiri dan menyapa sang gadis itu. Yang sedang duduk termangu. “Assalamu’alaikum..” kataku sedikit keras, memang sengaja mengagetkannya
.
Gadis berjilbab itu sedikit kaget lalu dengan cepat menoleh kearahku. Wajahnya cantik putih,d engan hidung mancung dan bibir tipis. Kacamata minus bertengger di hidungnya.
“Wa’alaikum salam.. ngagetin aja ihh..” katanya dengan tersenyum kecil.
Suaranya yang lembut, menambah gejolak birahiku. Otakku berfantasi membayangkan suara lirihnya merintih2 karena memiawnya kusodok2 dengan kont0lku. “lagi ngapain?” tanyaku.
Sembunyi-sembunyi aku menatap tubuhnya. Sekal untuk seorang siswi SMU. Pantatnya bulat, tubuhnya padat berisi namun langsing, dengan tinggi semampai. Buah dadanya terlihat sedikit mononjol dibalik seragam putih osis lengan panjang dan jilbab putih yang terulur menutupi dadanya.
“lagi ngelamun.” Jawabnya sambil tersenyum manis.
“ngelamunin apa?” tanyaku lagi, memancing pembicaraan.
Sambil semakin mendekat hingga disampingnya. Siswi berjilbab itu memandangku seksama seakan menilai, lalu menjelurkan lidahnya padaku, menggoda. Aku tersenyum. “kenalin, Wawan.” Kataku sambil mengulurkan tanganku.
siswi berjilbab itu tersenyum dan menyambutnya.  BandarQ Online
“Vera” katanya.
Tangannya yang bersentuhan dengan tanganku terasa sangat halus. “lagi ngapain disini sendirian? Bolos yaa…” kataku mengganggunya. siswi berjilbab itu segera berdiri didepanku.
“iya nih… lagi BT di sekolah..” katanya sambil menggerutu.
“emang kenapa? Habis putus cinta yah?” tanyaku nakal.
“idih… nggak… sekarang jadwalnya olah raga… guru olah raganya rese… sukanya grepe-grepe..” jawab gadis cantik berjilbab siswi Smu itu.
Tangannya sudah dilipat didepan dada, semakin membuat tonjolan buah dadanya terlihat. Hatiku semakin tidak karuan. “tapi diam-diam suka kaaan…” kataku menggoda.
“idiiiih…jijik, tau…” jawabnya sambil sok bergidik.
“eehhh… digrepe-grepe bisa enak lhoo..” kataku terus memancing.
Siswi berjilbab itu hanya tersenyum simpul sambil kembali menjulurkan lidahnya genit. “eh Rin, mau gak, masuk lebih dalem ke hutan? Ada tempat yang buagus banget deh…” kataku.
Padahal aku berbohong.
“yang bener? Ahh, gak mau ah…ntar Vera mau diapa-apain, lagi…” jawabnya, sambil masih tersenyum genit.
“ga papa deh… ayo ikut… diapa-apain kan ga papa kalo enak.” Kataku seolah bercanda.
Padahal otakku sudah memikirkan banyak jurus untuk mendapatkan tubuh gadis cantik berjilbab itu.
“iya deh.” Jawab Vera akhirnya, membuat hatiku seolah meloncat saking
senangnya.
“tapi janji gak diapa-apain yah.” Jawabnya lagi.
“gak kok, ntar tak kasih yang enak- enak″ jawabku lagi.
Akhirnya kami pun berjalan menyusuri jalan setapak sambil bercakap-cakap dan menikmati keindahan hutan.
Beberapa lama, setelah kami berada semakin masuk kedalam hutan, kami menemukan lagi sebuah tempat beristirahat. Sebuah batu besar panjang 2 meter, dengan atap dari daun pinus sekedar menahan jika ada hujan. Vera berlari kecil menuju tempat itu dan duduk dubatu itu.

“istirahat dulu, capek..” kata gadis manis berjilbab itu.
“oke.” Kataku sambil duduk disampingnya.
“jadi gak nih, mau yang enak-enak?” kataku kembali memancing.
“gak mau ah.. emangnya Vera apaan..” katanya sambil pura-pura marah.
Aku semakin medekatkan dudukku pada gadis berjilbab bertubuh sekal itu.
“yah, kan Vera cantik.. mas jadi gak tahan..” bisikku ketelinganya yang masih tertutup jilbab. Pelan kuraih tangan
kanannya yang halus, lalu kuremas dan kubelai. Gadis cantik berjilbab itu menatapku, namun diam saja. Terlihat wajahnya merah karena malu. Segera siswi berjilbab itu menarik tangannya dan memalingkan tubuhnya agak membelakangiku, karena tatapan sayunya bertemu dengan tatapanku. Pelan-pelan kupeluk Vera dari belakang pelan- pelan. Gadis cantik berjilbab bertubuh sekal itu sedikit berontak. “jangan mas.. Vera gak mau..” bisiknya sambil sedikit berontak.
“ga papa Vera, ntar mas kasih enak…” bisikku ke telinganya yang tertutup jilbab.
Kudaratkan ciumanku di pipi kanannya. Vera masih tegang, mungkin karena tidak pernah dipegang cowok. Apalagi kont0lku yang sudah ereksi dibalik celana jeansku dari tadi, menempel di pantatnya karena aku sudah duduk menkangkang. Kugenggam tangan kirinya dengan tangan kananku, tangan kiriku memeluknya, sementara bibirmu mulai menciumi pipi dan telinganya. “Ohh..sstt” desisnya.
Aku palingkan wajahnya sehingga aku mudah mencium bibirnya yang mungil, pelan saja dan siswi berjilbab itu mulai menanggapinya. Kupermainkan lidahku dengan lidahnya, sementara kuputar pelan-pelan tubuhnya sampai menghadapku (masih dalam keadaan duduk). Dengan cukup cepat kupeluk mesra dia agar tidak semakin berontak,
kedua tanganku mengelus-elus punggungnya dan terkadang kuremas lembut kedua pantatnya. pantatnya begitu menggairahkan. padat berisi sampai-sampai ingin rasanya meremas dan menciuminya.
Kont0lku sudah semakin tegang. Pelan- pelan sambil terus kuciumi gadis SMU berilbab yang sudah pasrah itu, kubuka ritsleting celanaku dan kukeluarkan kont0l besarku. Gadis itu seolah tertegun bingung karena tidak tau apa yang harus ia lakukan. Langsung kubimbing tangannya untuk mengelus- elus dan mengurut seluruh bagian kont0l. Terasa nikmat kont0lku dibelai dan diurut oleh tangan halus siswi lugu berjilbab itu. Kusandarkan Vera pelan-pelan didinding kayu gubuk istirahat itu, bibirku semakin bergerilya di seluruh permukaan wajahnya yang cantik. .
“Ohh, sst..” desahnya, yang semakin membuatku bernafsu.
Dengan bibirku yang tetap aktif, tangan kananku mulai menelusuri badannya, kuelus-elus pundaknya, lalu turun ke dada kanannya, menyusup kebalik jilbabnya, meremas buah dada sekalnya. Kuraba pelan, lalu mulai remasan-remasan kecil, siswi berjilbab itu mulai menggeliat. Buah dadanya terasa kenyal dan kencang, semakin kuperlama remasanku, dengan sekali- kali kuraba perutnya.
Tanganku mulai membuka satu- persatu kancing seragam OSIS lengan panjangnya, dan menyusup masuk didalam bajunya, mengelus perutnya dan Vera kegelian. Tanganku yang masih di dalam bajunya, mulai naik kedadanya dan meremas kedua gunung kembarnya, jariku keselipkan dibranya agar menjangkau putingnya untuk kupermainkan. Vera mulai sering medesah,
“Sst.. ahh.. ohh”
Karena branya sedikit kencang dan mengganggu aktivitas remasanku, maka tanganku segera melepaskan semua kancing bajunya dan kemudian kait branya kubuka, sehingga longgarlah segel 2 bukit kembar itu. Bajunya kusingkap kesamping, sementara Bhnya kusingkap keatas, menampakkan keindahan dadanya, putih mulus, kedua putingnya mencuat mengeras ingin dijilati.

Sudah saatnya nih beraksi si lidah. Kujilati, kusedot- sedot, kucubit, kupelintir kecil kedua putingnya. Vera mulai meracau tidak karuan manahan nikmatnya permainan bibirku di kedua dadanya. Kubuka baju dan branya sehingga tubuh atasnya hanya tinggal ditutupi jilbab putih membungkus kepalanya yang sengaja tidak kulepaskan. Gairahku semakin meninggi melihat gadis berjilbab yang lugu terengah- engah keenakan kurangsang dengan baju yang sudah terbuka memperlihatkan buah dadanya yang putih ranum menggunung.
Tubuhnya yang putih, dua bukit ranum dengan 2 puting mencuat indah, wajahnya memerah, keringat mengalir, ditambah desahan-desahan yang menggairahkan, sungguh pemandangan yang tidak boleh disia-siakan. Kuciumi bibirnya lagi, dengan kedua tanganku yang sudah bebas bergerilya di kedua bongkahan dadanya. Nafas kami menderu menyatu, mendesah. Perlawanan gadis cantik berjilbab tadi sudah tidak terasa lagi.

Untunglah hutan itu sepi, sehingga desahan Vera yang semakin keras tidak membuatku takut ketahuan. Kulepas baju seragamnya dengan sedikit paksaan, kusibakkan jilbabnya sehingga tidak menutupi dadanya, lalu Kuciumi dan kujilati badannya, mulai dari pundak, turun ke dadanya. Sengaja kujilati bongkahan dadanya berlama- lama tanpa menyentuh putingnya, kupermainkan lidahku disekitar putingnya. Kutempelkan tiba-tiba lidahku ke puting kanannya dan kugetarkan cepat, tangan kiriku mencubit-cubit puting kirinya, Vera semakin kelojotan menahan geli-geli nikmat.

Enak sekali menikmati bukit kembar cewek jilbaban. Tangan kananku mulai merayap ke pahanya, yang masih tertutup rok abu- abu panjang, kuelus naik turun, terkadang sengaja menyentuh pangkal pahanya. Terakhir kali, tanganku merayap ke pangkal paha, menyingkapkan rok abu-abu panjangnya keatas sehingga celana dalamnya terlihat.
Dengan satu jariku, kugesek-gesek memiawnya yang ternyata sudah basah sampai membekas keluar di celana pendeknya. Kedua kaki gadis berkulit putih berjilbab berwajah lugu itu langsung merapat menahan geli. Tanganku mengelus pahanya dan membukanya, menjalar ke kemaluannya, lalu semua jariku mulai menggosokkan naik turun ke bukit kemaluannya. “Ah udah mass..uhh hmm.. aduuhh.. enakk..”, geliatnya sambil meremas pundakku erat.
Kulumat bibirnya, tanganku mulai menyusup menguak CD-nya, meraba memiawnya. Vera semakin terangsang, dengan desisan pelan serta gelinjang- gelinjang birahi.
Tak lama kemudian siswi berjilbab itu mendesis panjang dan melejang-lejang. Ia menggigit bibir bawahnya sambil matanya terkatup erat, lalu memiawnya berdenyut- denyut seperti denyutan kont0l kalau melepas mani. Vera lalu menarik nafas panjang. Basah mengkilap semua jariku, karena mungkin Vera tidak pernah terasang seperti ini, lalu kujilat sampai kering. “Mas jahat, katanya Vera gak akan diapa-apain..” kata siswi berjilbab bertubuh sekal itu sambil memelukku erat.
“tapi Vera suka kan.. enak kan..” bisikku semakin bernafsu.
Sudah saatnya kont0lku dipuaskan. Kucium bibirnya lembut, kubimbing lagi tangannya untuk meremas dan mengurut kont0lku. Gantian aku yang melenguh dan mendesis, menahan nikmat. Posisiku kini berdiri didepan Vera, kuturunkan celanaku dan kuminta Vera untuk terus memijat kont0lku. “harus digimanain lagi nih?”, tanyanya bingung sambil tetap mengelus-elus batang kejantananku.
Terlihat disekitar ujung kont0lku sudah basah mengeluarkan cairan bening karena ereksi dari tadi.
“Ya diurut-urut naik turun gitu, sambil dijilat seperti menikmati es krim” sahutku.
Ditimang-timangnya kont0lku, dengan malu-malu lalu dijilati kont0lku, ekspresi wajahnya seperti anak kecil. Gadis berjilbab SMU itu pelan-pelan mulai memasukkan kont0lku ke mulutnya dan

“Ahh Ver, jangan kena gigi, rada sakit tuh, ok sayang?”
“Hmm, ho oh”, mengiyakan sambil tetap mengulum kont0lku.
Nah begini baru enak, walaupun masih amatir.
“Yess..” desahku menahan nikmat, terlihat semakin cepat gerakan maju mundur kepalanya.
“Mas, bolanya juga?” tanyanya lagi sambil menyentuh zakarku.
“Iya dong sayang, semuanya deh, tapi jangan kena gigi lho”. Dijilati dan diemutnya zakarku, setiap jengkal kemaluanku tidak luput dari jilatannya, hingga kemaluanku basah kuyup.
“Ahh..ohh..yes..” desahku dengan semakin menekan-nekan kepalanya.
Dimasukkannya batangku pelan-pelan ke mulutnya yang mungil sampai menyentuh tenggorokannya, kont0lku dikulum-kulum, divariasikan permainan lidahnya dan aku semakin menggeliat. Terkadang d siswi berjilbab itu juga menjilati lubang kencingku, diujung kepala kont0l, sehingga aku hampir melompat menahan nikmat dan geli yang mendadak. Dilanjutkannya lagi kocokan ke kont0lku dengan mulutnya. Pelan-pelan kubelai kepalanya yang masih terbungkus jilbab dan aku mengikuti permainan lidah Vera, kugoyangkan pantatku searah. Enak sekali permainan bibir dan lidahnya, Vera sudah mulai terbiasa dengan kejantanan cowok. Akhirnya, badanku mulai mengejang,
“Rin, aku mau keluar.. ohh ahh..” dan sengaja dipercepat kocokan kont0lku dengan tangannya.
Croott crot crot creet.. air maniku berhamburan keluar banyak sekali, sebagian kena wajahnya dan mengotori kacamatanya, dan sebagian lagi meluber di tangan Vera dan kont0lku. Vera sempat terkejut melihat pemandangan menakjubkan itu. “iihh… jijik… apa nih mas..?” katanya sambil mengernyit.
“ini namanya pejuh, Ver.. coba aja enak lho.. bisa menghaluskan kulit kalo dilumurin ke wajahmu..”
Dengan sedikit keraguan siswi berjilbab itu pelan-pelan menjilat air maniku yang meluber di kont0lku.
“Asin dan gurih, enak juga ya Ko?”, katanya sambil menelan semua spermaku sampai habis bersih dan kinclong.

Yang menyembur diwajahnya ia ratakan sehingga wajahnya mengkilap karena air pejuhku. Akus emakin terangsang melihat gadis berjilab melakuka nhal itu. Tanpa membuang waktu lagi, aku yang mempunyai stamina dan birahi yang berlipat segera kembali mendorong badannya agar bersandar di dinding kayu gubug itu. Bibirnya yang indah dengan lipgloss itu kulumat dengan penuh birahi. kurasakan siswi berjilbab itu mulai mendesah dan menggeliat menahan birahi.
Kuremas-remas dadanya yang sudah menunggu dari tadi untuk dinikmati lagi. Kuraba-raba lagi memiaw si Vera, pinggangnya menggeliat menahan nikmat sekaligus geli yang demikian hebat sampai pahanya merapat lagi. Kembali kusingkapkan rok abu-abunya ke perutnya, setelah tadi sempat turun lagi, sengaja tidak kupelorotkan CD- nya, karena aku ingin melihat pemandangan indah dulu. Wow, CD-nya pink tipis berenda dan mungil, sehingga dalam keadaan normal kelihatan jelas bulu-bulunya.
Lalu aku berlutut didepan selangkangannya. Kakinya kubuka diiringi desahan tertahan gadis SMU berjilbab berwajah cantik itu. Tangan kirinya menutup mulutnya seakan berusaha menahan nafsu birahi yang tak tertahankan. Tangan kanannya ada dipundakku, namun tidak berusaha menahan ketika aku maju dan mulai menjilati kedua pahanya dari bawah sampai ke pangkalnya, lalu kucium aroma lembab dan agak amis dari memiawnya yang membuat laki-laki manapun semakin bernafsu. Kujilat sekitar pangkal paha tanpa mengenai memiawnya, yang membuat Vera semakin kelojotan.
Kupelorotkan CD-nya pelan-pelan sambil menikmati aroma khas memiawnya, lalu kujilat CD bagian dalam yang membungkus kemaluannya. Sesaat aku terpesona melihat memiawnya, bulunya yang tertata rapi tapi pendek-pendek, bibirnya yang gundul mengkilap terlihat jelas dan rapat, di tengah-tengahnya tersembul daging kecil. memiaw yang masih suci ini semakin membuatku bergelora, kont0lku mulai berontak lagi minta dipijat Vera. Mulutku sudah tidak sabaran untuk menikmati sajian paling lezat itu, lidahku mulai bergerilya lagi. Pertama kujilati bulu-bulu halusnya, rintihan Vera terdengar lagi.
Terbukti titik lemah Vera ada di memiawnya, begitu siswi berjilbab itu menggerakkan pantatnya, dengan antusias lidahku menari bergerak bebas di dalam memiawnya yang sempit (masih aman karena selaput dara berada lebih ke dalam). Begitu sampai di klitorisnya (yang sebesar kacang kedelai), langsung kukulum tanpa ampun
“Akhh.. sstt.. ampuun… aduuhh.. enaaak.. stt” racau gadis perawan SMU berjilbab itu sambil menggeleng-geleng kepalanya yang masih terbungkus jilbab menahan serbuan kenikmatan yang menggila dari lidahku.  JaguarQQ
Dengan gerakan halus, kuusap-usap klitorisnya dan siswi berjilbab itu makin kelojotan dan tidak begitu lama terjadi kontraksi di memiawnya. Aku tau Vera akan klimaks lagi, makin kupercepat permainan lidahku. Sesaat kemudian, sambil tangan kirinya semakin menutup mulutnya semakin erat,gadis berjilbab berseragam abu- abu putih itu menjerit sambil badannya meregang.

Mengalirlah dengan deras cairan cintanya itu, tentu saja yang telah kutunggu-tunggu itu. Kujilati semua cairan yang ada sampai memiawnya mengkilap bersih, rasanya segar, gurih dan enak sekali. Beberapa saat, kubiarkan Vera istirahat sambil tersengal-sengal mengatur napas terduduk lemah dibangku panjang digubug itu, bersandar didinding. Aku duduk disebelahnya lalu kupeluk erat dengan mesra, kukecup keningnya, dan kedua pipinya. Sambil memandangku, wajahnya tersenyum malu.
Nampak wajahnya merah padam setelah mengalami orgasme, serta malu karena melakukannya denganku. Aku menduga baru kali ini siswi berjilbab itu merasakan nikmat begitu dasyat, sampai lemas sekujur tubuhnya. Setelah nafasnya mulai normal, kuciumi bibirnya dengan lembut. “Nikmat sekali kan Rin? Ingin lagi? Masih kuat kan?” kataku dengan mencium bibirnya lagi.
Gadis cantik berjilbab itu hanya diam sambil memalingkan wajahnya, namun tidak ada penolakan dari tubuhnya.
Kupalingkan lagi wajah cantknya menghadapku dan kucium rada lama bibirnya dengan lembut.
Pelan-pelan aku kembali memosisikan tubuhku dihadapannya. Kont0lku tepat berada didepan memiawnya. Kulepaskan celana dalam seksinya, lalu lambat- lambat kumajukan pinggulku, menggesekan kont0lku ke memiawnya. “Oh..hmm..” gadis manis berjilbab itu kembali mendesah bergairah, pasrah kusetubuhi ditengah hutan yang sunyi itu.
Baju seragam SMU nya sudah teronggok dilantai gubug, disamping celana dalamnya. Wajah gadis alim berjilbab itu yang pasrah membuatku nyaris tidak mampu mengendalikan birahiku.
Kulumat bibirnya dengan rakus, tanganku bergerak ke bawah dan menggenggam kont0lku, semakin intens
menggesek-gesekkan kont0lku ke memiaw ranumnya, membuat siswi berjilbab itu semakin menggelinjang karena rangsanganku. Sembari melumat bibirnya, tangan kiriku turun mengusap payudaranya dengan gerakan melingkar di bawahnya menuju ke arah puting lalu menyentil dan memilin pentil gadis cantik berjilbab itu.
Kemudian gantian punggungnya kuusap dengan usapan ringan sampai siswi berjilbab itu merasa kegelian. “Ohh.. Maas.. auughh.. gelii… Nikmat Maas..!!” tangan kanan gadis berjilbab itu mencengkeram erat pundak kiriku sampai membuat pundakku lecet karena kukunya, sementara secara refleks tangan kirinya mulai ikut meremas-remas buah dada kirinya.. kakinya membuka lebar melingkar dipingganggku.
Tatapan gadis berjilbab itu sayu, dikuasai sepenuhnya oleh nafsu birahi. nafasnya memburu. Siswi berjilbab itu memejamkan matanya. Desahan dam rintihannya semakin keras ketika kuciumi kening, pipi dan kujilat dan kugigiti daun telinganya dari
luar jilbabnya. “Vera, tahan yaa.. mas akan kasih kenikmatan buatmu.. tapi awalnya bakal sakit sedikit.. tapi kalo dah kebiasa pasti enak kok..”kataku menenangkan gadis manis berjilbab lugu itu yang akan kurenggut keperawanannya.
“mmhh… pelan yah mas.. Vera takut..” desahnya, namun tanpa penolakan karena sudah pasrah 100%.
Dengan birahi yang sudah di ubun- ubun, aku mengangkat sedikit pantat Vera, untuk memberi posisi nyaman pada persetubuhan ini. Kupegangi kedua belah pahanya dan semakin kubuka kakinya lebar-lebar. Terlihatlah belahan memiawnya agak kehitaman dengan bagian dalam yang kemerahan, dihiasi rambut tipis. “Aahh..”, Vera melenguh panjang, badannya goyang kekanan kekiri, kuberikan rangsangan tambahan.
Kujilati pusar dan perutnya, lalu ke paha dan betisnya. Kugigit dekat pangkal pahanya sampai memberkas merah.

“Mass.. Kamu.. Oh.., sudah.. Vera nggak tahan..”.
kutatap wajahnya dengan tatapan menenangkan. Matanya sayu pasrah. Ia menggigit bibir bawahnya berusaha menahan birahi dan mempersiapkan diri pada rasa sakit yang kukatakan akan dirasakannya. Susah payah kumasukkan kont0lku yang sudah keras dan besar ke memiawnya yang becek, dan.. Blesshh.. “Ouuhh.. Ohh..”.
Aku mulai memasukan kont0lku ke liang memiawnya pelan-pelan. Sulit sekali memasukan kont0lku ke liang memiaw gadis manis berjilbab itu saking rapatnya. Vera berteriak, “Ahhh… sakiiittt mas!” Aku yang tidak peduli karena sudah terlanjur nafsu memulai melakukan gerakan maju- mundur dengan pelan-pelan.
Gadis berjilbab bertubuh sekal itu membalas dengan menjambak rambutku. Aku terus melakukan genjotan terhadap memiawnya yang sangat nikmat itu… “Ahhhh… sakittt mas..”, aku mulai mempercepatkan gerakan maju- mundur. Vera berteriak, “Ahhhhhhhh”, aku mengeluarkan kont0lku dari memiawnya dan langsung keluarlah darah segar mengalir dari memiaw Vera turun ke pahanya, dan membasahi bangku tempat kami bersenggama.
Setelah beristirahat beberapa helaan nafas, kembali kutekan pantatku perlahan dan dengan pelan dan teknik maju mundur yang membuat Vera semakin kelojotan, akhirnya masuklah semua kont0lku ke dalam memiaw sempit legit gadis SMU berjilbab itu. “Aahh.. Mas.. aduh Maas..sakit tapi enaakk.. aduuhh.. lagii..” gadis berjilbab berparas cantik dan lugu itu meracau dan mendesah mulai keenakan. memiawnya mulai terbiasa dihujam kont0lku.
Vera menaikan pantatnya dan aku menekan lagi pelan-pelan, terus berlangsung beberapa lama, kian lama kian cepat.
“aduuhh.. Vera mau enak lagiihh..” Vera memiawik.
Aku semakin kencang mengocok memiawnya dengan kont0lku. Siswi berjilbab itu diam sejenak sambil memegang lenganku.
“Sudah keluar lagi Ver?”
“Sebentar lagi.. Ohh..” jawab Vera Secara tiba-tiba kugerakkan pantatku maju mundur agak memutar dengan cepat, batangku terasa mau patah. Vera kelojotan sambil melejang-lejang nikmat.
“Ah..”. Vera meremas remas payudaranya dan menggigit jarinya sendiri dan matanya terpejam.
Jepitan kaki di pinggangku menguat. Dinding memiaw gadis cantik berjilbab itu terasa menebal sehingga lubangnya menjadi lebih sempit. Siswi berjilbab itu memelukku dan mengulum bibirku,
“An.. Mas.. Aku.. Hggkk.., Ahh.. Nikmatt..” Vera bergerak liar. Kutekankan kont0lku dalam-dalam dan kurasakan denyutan di dinding memiaw serta dasar rahimnya. Kont0lku terasa disiram cairan yang hangat. Kutekan tyubuhnya didinding gubug dengan tubuhku. siswi berjilbab itu masih terus mengejang dan menggelinjang menikmati orgasmenya.
Kubiarkan kont0lku terendam dalam cairan memiawnya. siswi berjilbab itu mendesah dan merintih penuh kenikmatan. Kami diam sejenak. Kuberikan kesempatan untuknya beristirahat dan mengatur nafasnya. Matanya masih tertutup. Sejenak kurangsang memiawnya dengan gerakan pada otot kemaluanku. siswi berjilbab itu mendesah dan membuka matanya. Dikalungkannya kedua tangannya pada leherku. “Veraa.. sekarang giliran mas yaa..” kataku berbisik. siswi berjilbab itu mengangguk.
Masih tersisa orgasmenya, dengan tubuh yang masih bergetar2. Kugerakkan lagi pantatku maju mundur

dan memutar. Perlahan-lahan dan semakin lama semakin cepat. Kurasakan memiawnya lebih becek dari semula, namun aku tidak mau menghentikan permainan untuk mengeringkannya. Gesekan kulit kont0l dengan dinding memiaw gadis manis berjilbab itu masih terasa nikmat.
Gairah siswi cantik berjilbab itu mulai bangkit lagi. Iapun mengimbangi gerakanku perlahan-lahan. Setelah beberapa saat kemudian gerakannyapun juga semakin cepat. Kutarik pantatku sampai tinggal kepala kont0lku saja yang menyentuh bibir memiawnya, dengan gerakan cepat dan bertenaga kuhempaskan lagi ke bawah. Badan siswi cantik berjilbab itu terguncang. Kurapatkan pahanya, kemudian kakiku menjepit kedua kakinya.
Aku menurunkan tempo permainan sambil beristirahat sejenak. Sesaat kemudian kukembalikan pada tempo semula. Aku hanya menarik turunkan kont0lku sampai setengahnya saja. Jepitan memiaw siswi cantik berjilbab itu lebih terasa. Kurasakan aliran darah di kont0lku semakin cepat. “Vera.. Aku mau keluar..”.
“Tunggu.. Kita bareng.. a.. nn mas..”
Kukangkangkan kaki siswi cantik berjilbab itu kembali. Kedua betisnya kujepit di ketiakku. Dalam posisi demikian maka memiawnya terbuka lebar sekali.
“Mas Wawan..”. Tubuh Vera menegang.
“Vera aku juga.. Mau.. Ohh..”.
“Ahh.. Nikmatt”. Cairan memiaw siswi cantik berjilbab itu bertambah banyak, sementara itu ujung kont0lku berdenyut denyut. Tubuhnya bergerak seperti kuda Sumbawa yang melonjak-lonjak liar.
“Vera.. Oh.. nih ku kasih pejuh… nikmatin
sayaannghhh..”
Dan kemudian.. Crot.. Crot.. Crot.. kutumpahkan spermaku di dalam guanya sampai menetes-netes keluar.
“Tahan sebentar.. Ahh..”.
Gadis cantik berjilbab itupun mendapatkan orgasmenya setelah berusaha sesaat sebelum kont0lku berhenti menyemprotkan pelurunya. Kutekankan lagi kont0lku, denyutan pada otot-otot kemaluan kami saling memberikan kenikmatan ekstra. Aku berguling ke samping. Kami berpelukan dengan badan bersimbah keringat. Jilbabnya basah karena keringat kami berdua. Sungguh nikmat bercinta dengan gadis perawan.
Setelah beristirahat beberapa saat, kami segera membenahi baju kami dan keluar dari hutan. Kembali kukecup mesra kening dan bibir gadis manis berjilbab itu. Kuminta ia meminum pil anti hamil yang selalu kubawa, dan memberinya 3 lembar seratus ribuan untuknya.
Tidak lupa kuantarkan dia kembali kerumahnya karena jam sudah menunjukkan pukul 12 siang dan kuminta nomor Hpnya, kali aja aku kangen dengan jepitan memeknya.



JaguarQQ

Percobaan di Hutan yang Menyenangkan Percobaan di Hutan yang Menyenangkan Reviewed by AngelinaV on Agustus 28, 2020 Rating: 5
Jaguarqq
Diberdayakan oleh Blogger.